Senin 02 Mar 2020 17:00 WIB

Wuhan Tutup Satu Rumah Sakit Darurat

Wuhan menutup salah satu rumah sakit dari 16 rumah sakit darurat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Seorang pria berjalan di koridor Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona. Wuhan menutup salah satu rumah sakit dari 16 rumah sakit darurat. Ilustrasi.
Foto: Chinatopix via AP Photo
Seorang pria berjalan di koridor Rumah Sakit Huoshenshan di Wuhan, Hubei, China. Rumah Sakit darurat yang didirikan dalam waktu 10 hari ini dibuat khusus bagi korban virus Corona. Wuhan menutup salah satu rumah sakit dari 16 rumah sakit darurat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Wuhan menutup salah satu rumah sakit dari 16 rumah sakit darurat yang dibangun sejak wabah virus corona merebak di wilayah tersebut. Penutupan ini menyusul menurunnya jumlah kasus virus corona di wilayah Wuhan dan Hubei yang merupakan titik awal penyebaran wabah.

Provinsi Hubei melaporkan kurang dari 200 kasus infeksi virus corona untuk pertama kalinya sejak Januari. Pada Ahad lalu, ada 196 kasus baru yang dikonfirmasi di Hubei.

Baca Juga

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan jumlah kasus virus corona mengalami penurunan cukup tajam sejak 24 Januari. Penurunan ini didorong oleh rendahnya kasus baru di Wuhan, yang melaporkan 193 kasus infeksi baru dan tercatat sebagai yang terendah sejak 26 Januari.

China Central Television (CCTV) melaporkan, sejalan dengan menurunnya jumlah kasus baru virus corona Wuhan telah menutup satu rumah sakit darurat. Penutupan ini dilakukan setelah rumah sakit tersebut mengeluarkan 34 pasien yang sembuh dari virus corona.

Pada 28 Februari, Wuhan telah membangun 16 rumah sakit darurat dengan menambah 13.000 tempat tidur. Sejauh ini ada 12 ribu pasien virus corona yang sedang menjalani perawatan. Secara keseluruhan, jumlah tempat tidur rumah sakit Wuhan telah meningkat dari lima ribu menjadi 23 ribu.

Selain itu, 18 provinsi di seluruh China telah menurunkan tingkat tanggap darurat virus corona dalam sepekan terakhir. Salah satunya adalah provinsi Zhejiang yang menurunkan status tanggap darurat dari tingkat I ke tingkat II.

China memiliki sistem respons empat tingkat untuk keadaan darurat kesehatan yang menentukan tindakan apa yang akan diterapkan. Tingkat darurat I adalah yang paling serius.

Meski telah mengalami penurunan kasus, Presiden China Xi Jinping memperingatkan bahwa China perlu mengambil tindakan jangka panjang untuk mencegah wabah tersebut. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan mekanisme tanggap darurat terhadap suatu wabah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement