Rabu 04 Mar 2020 19:52 WIB

21 Warga NTT Meninggal Akibat DBD

21 warga meninggal akibat demam berdarah yang melanda Nusa Tenggara Timur selama Januari-Maret 2020.

Ilustrasi pasien dirawat karena DBD.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Ilustrasi pasien dirawat karena DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sebanyak 21 orang warga di Provinsi Nusa Tenggara Timur meninggal akibat serangan penyakit demam berdarah dengue yang melanda daerah ini selama Januari-Maret 2020.

Berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diperoleh Rabu (4/3), penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang melanda enam kabupaten/kota dengan 1.831 kasus dan 21 orang meninggal dunia.

Enam daerah yang sedang dilanda serangan penyakit DBD di Nusa Tenggara Timur yaitu Kabupaten Sikka yang sudah dalam status KLB DBD memiliki 1.057 kasus dengan 11 orang meninggal.

Sementara Kota Kupang memiliki 300 kasus dan 4 orang penderita DBD meninggal. Pada 2019 lalu Kota Kupang berstatus KLB DBD dengan jumlah penderita meninggal mencapai 8 orang. Sedangkan Kabupaten Lembata mencapai 200 kasus dan dua penderita meninggal akibat serangan penyakit DBD.

Demikian pula di Kabupaten Alor tercatat 98 kasus dan dua orang penderita meninggal dan Kabupaten Belu tercatat 136 kasus dan dua penderita DBD meninggal. Sedangkan Kabupaten Sumba Timur yang pernah mengalami KLB DBD pada tahun 2019 saat ini hanya memiliki 28 kasus tanpa ada penderita DBD meninggal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Retnowati secara terpisah mengatakan, wilayah Kota Kupang yang terdiri dari enam kecamatan semuannya sudah terpapar kasus DBD. "Kecamatan Maulafa merupakan daerah yang memiliki kasus DBT tertinggi dengan jumlah penderita yang meninggal mencapai 3 orang," kata Retnowati.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement