REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Menteri Agama Fachrul Razi menyebut, dalam beberapa waktu terakhir, ternyata ada upaya-upaya pemudaran ideologi kebangsaan atau nasionalisme di lembaga pendidikan. Ia tak ingin hal semacam itu terjadi lagi ke depannya.
"Temuan penelitian dari beberapa lembaga riset menyebutkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir ini tengah terjadi proses deideologisasi kebangsaan yang meruntuhkan nasionalisme dan keindonesiaan di layanan pendidikan," kata Fachrul. Namun, ia tak menyebutkan data dari lembaga riset mana yang dijadikan acuan.
Fachrul pun berharap, agar tindakan seperti itu tak terjadi lagi ke depannya. "Jangan sampai di layanan pendidikan yang kita lalukan ini terjadi proses penyemaian dan peruntuhan ideologi kebangsaan kita," katanya dalam pidato peresmian Institut Daarul Qur'an di Tangerang, Kamis (5/3).
Fachrul juga menuturkan bagaimana lembaga pendidikan di negara lain berperan dalam memperkuat ideologi kebangsaannya masing-masing. "Bendera-bendera negaranya akan terpasang di lembaga pendidikan itu," katanya.
Dia menegaskan, lembaga pendidikan merupakan instrumen penting dalam merevitalisasi dan melanggengkan ideologi bangsa. Untuk itu, dia berpesan, agar Institut Daarul Qur'an bisa mengemban peran tersebut.
Institut yang berada di bawah naungan KH Yusuf Mansur itu diharapkan bisa menyinergikan semangat keislaman dengan semangat keilmuan serta upaya memperkukuh ideologi bangsa. "Satu sama lain (harus) saling menguatkan. Bukan menegasikan dan atau melemahkan," ucap purnawirawan jenderal TNI itu.