REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menjadi juara ketiga di kelas Executive Pistol Sipil. Sementara juara pertama dimenangkan oleh Firtian Judiswandarta dan juara kedua Hendra Tanu Setiawan.
Pertandingan menembak yang masuk museum rekor dunia Indonesia (MURI) dengan peserta penembak terbanyak itu juga mempertandingkan kelas eksekutif pistol TNI/Polri dan tembak reaksi bagi para atlit menembak super senior hingga overall.
Pada kesempatan itu Bamsoet juga mengingatkan para juara dalam Kejuaraan Tembak Reaksi IPSC Level III Legislator Championship 2020 agar jangan pernah berpuas diri. Sebesar apapun capaian keberhasilan yang diraih harus dijadikan cambuk untuk terus meningkatkan potensi diri.
"Berbagai torehan prestasi tersebut memang pantas kita syukuri dan banggakan. Namun tidak seharusnya menjadikan kita terlena. Apalagi berhenti pada titik berpuas diri. Terus asah kemampuan diri untuk meraih prestasi lebih tinggi lagi," ujar Bamsoet usai menerima piala juara III Kelas Eksekutif Pistol Sipil Legislator Championship 2020, di Jakarta, Sabtu (7/3/20).
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini mengingatkan, setidaknya ada beberapa alasan agar para atlit dan pecinta olahraga menembak tidak cepat berpuas diri. Pertama, kejuaraan menembak mempunyai level kompetisi yang sangat tinggi dan dinamis.
Kedua, kemajuan teknologi di bidang persenjataan yang akan terus berkembang. Ketiga, dengan level kompetisi yang tinggi, setiap atlit dituntut untuk senantiasa meningkatkan keahlian dan kemampuannya.
"Karena itu, penyelenggaraan ajang kejuaran menembak seperti yang diselenggarakan pada hari ini menjadi penting. Diantaranya, menyediakan ruang dan kesempatan bagi atlit dan pecinta olahraga menembak untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan performa mereka," tutur Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menandaskan, nilai-nilai dalam olahraga menembak sangat penting untuk ditanamkan kepada setiap orang. Nilai-nilai tersebut antara lain ketenangan, fokus, konsentrasi, disiplin, dan pengendalian diri.
"Ketenangan, fokus, konsentrasi, disiplin dan pengendalian diri merupakan modal dari penembak. Kita harapkan para pecinta hobi menembak dapat menularkan nilai-nilai tersebut yang sejalan dengan Pancasila kepada keluarga dan lingkungan sekitar," kata Bamsoet.
Penasehat PB Perbakin ini menambahkan, atlit dan pecinta olahraga juga bisa menjadi 'pasukan cadangan' yang dapat membela negara saat dibutuhkan. Kemampuan menembak yang dimiliki akan bermanfaat saat negara mendapatkan ancaman serius dari pihak luar.
"Para pecinta olahraga menembak ini merupakan masyarakat yang memiliki kemampuan khusus. Sehingga, saat negara mendapat ancaman perang misalnya, mereka bisa menjadi pasukan cadangan," pungkas Bamsoet.