REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kawasan ekowisata Gunung Api Nglanggeran di Gunung Kidul merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di DIY. Bahkan, destinasi wisata ini tercatat sebagai salah satu geosite pada Gunung Sewu UNESCO Global Geopark.
Untuk itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY bersama Pemerintah Kabupaten Gunugkidul berkomiten mengembangkan kawasan ekowisata tersebut. Hal ini diwujudkan melalui Kick-off Program Pengembangan Destinasi Wisata Nglanggeran dan penyerahan bantuan pengembangan wisata Nglanggeran yang dilaksanakan pada akhir pekan ini.
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan mengatakan Nglanggeran memiliki banyak potensi wisata dan budaya. Antara lain seperti Embung Nglanggeran, Air Terjun Kedung Kandang, Griya Coklat Nglanggeran, Agrowisata Kebun Durian, dan Rumah Batik Soklat.
"Keindahan alam Nglanggeran yang memukau didukung dengan semangat sosiokultural khas masyarakat agraris merupakan modal awal yang solid dan potensial untuk dikembangkan lebih lanjut," kata Hilman, Sabtu (7/3).
Program pengembangan destinasi wisata Nglanggeran ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan BI DIY selama tiga tahun ke depan. Program berjalan sejak 2020 sampai dengan 2022 mendatang. "Mitra binaan yang akan digandeng adalah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran," jelasnya.
Program pengembangan yang akan dilaksanakan mencakup program bimbingan teknis (bimtek) untuk Pokdarwis Nglanggeran. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan pariwisata Nglanggeran, penguatan kelembagaan Pokdarwis, pendampingan sertifikasi penyelenggara wisata, dan bantuan infrastruktur sarana dan prasarana wisata.
"Bersamaan dengan acara kick off program tersebut, Deputi Gubernur BI juga akan menyerahkan bantuan dana melalui Program Sosial BI (PSBI) untuk pembangunan glamorous camping Kedung Kandang dan sarana prasarana pendukung pariwisata Nglanggeran lainnya," ujar Hilman.
Ia pun berharap dari program pengembangan yang dilakukan dengan berbagai lini masyarakat ini dapat mengangkat potensi dan sumber daya lokal. Selain itu juda diharapkan dapat menciptakan pariwisata unggulan yang berdaya saing dan bernilai tambah. "Ke depannya, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar," jelas Hilman.