Senin 09 Mar 2020 14:46 WIB

Menkes: Kasus DBD di NTT Capai 2.116

Menkes menyebut dari 2.116 kasus DBD di NTT, 31 diantaranya meninggal.

Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas memeriksa pasien deman berdarah (DBD) di Rumah Sakit Umum (RSU). Ilustrasi
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memeriksa pasien deman berdarah (DBD) di Rumah Sakit Umum (RSU). Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto mengatakan kasus demam berdarah di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mencapai 2.116 orang.

"Ini sangat serius," kata Menkes usai memimpin acara pelantikan dr. Achmad Yurianto sebagai Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) yang baru, menggantikan dr. Anung Sugihantono di Kemenkes, Jakarta, Senin (9/3).

Ia mengatakan selain wabah virus SARS-COV-2 yang banyak menyita perhatian banyak pihak, kasus DBD yang semakin merenggut banyak korban juga perlu menjadi fokus penanganan. "Inilah yang justru lebih mematikan. Bayangin, hanya dalam hitungan bulan sama hari," katanya.

Dari 2.116 kasus yang ia sebutkan, 31 orang di antaranya meninggal, dengan kasus kematian terbanyak tercatat di Kabupaten Sikka 13 kasus Menkes mengatakan akan langsung menuju ke kabupaten tersebut untuk memeriksa situasi dan mencoba mengendalikannya. "Saya harus terbang saat ini ke NTT untuk mengecek supaya jangan ada kematian lagi," katanya.