Senin 09 Mar 2020 19:57 WIB

Ini yang Dilakukan Rasulullah SAW Ketika Istri Sedang Haid

Rasulullah SAW tidak mengasingkan istrinya saat haid.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW tidak mengasingkan istrinya saat haid. Muslimah shalat Tahajud.    (ilustrasi)(Republika/Yogi Ardhi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Rasulullah SAW tidak mengasingkan istrinya saat haid. Muslimah shalat Tahajud. (ilustrasi)(Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Islam merupakan agama yang amat memperhatikan kebaikan serta kesehatan. Tak terkecuali hal tersebut pun berlaku kepada aturan dan tata cara menggauli istri. 

Rasulullah SAW memberikan contoh apa yang harus dilakukan suami istri, bila pasangannya tengah menghadapi siklus haid. Dalam buku Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab, karya Abdul Qadir Muhammad Manshur, dinukilkan sejumlah riwayat hadis Rasulullah terkait menyikapi pasangan yang tengah haid. 

Baca Juga

Hadis-hadis Rasulullah SAW mengenai penegasan, sikap, maupun perkataan beliau terkait hukum menggauli istri yang haid cukup terekam banyak. Di antaranya pertama, Umrah bin Ghurab meriwayatkan bahwa bibinya bertanya kepada Aisyah: “Seorang dari kami haid, sedangkan dia dan suaminya tidak memiliki selain satu tempat tidur." 

Aisyah pun berkata: "Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang diperbuat Rasulullah SAW. Beliau masuk dan langsung menuju tempat shalat beliau. Beliau tidak beranjak sampai kantuk menyerang kedua mataku dan hawa dingin menyiksa beliau. Kemudian beliau berkata: mendekatlah kepadaku. Aku pun menjawab: sesungguhnya aku sedang haid. Lantas beliau berkata: kalau begitu singkaplah kedua pahamu. Lalu aku (Aisyah) menyingkap kedua pahaku. Kemudian Rasulullah meletakkan pipi dan dada beliau di atas kedua pahaku, lalu aku melingkarkan tubuhku di atas beliau sampai beliau merasa hangat dan tertidur.” Hadis tersebut diriwayatkan Imam Abu Dawud. 

Kedua, dalam hadis lainnya, Aisyah juga berkata: “Apabila aku sedang haid, Rasulullah SAW menyuruhku untuk memakai kain sarung lalu beliau mempergauliku,”. Hadis ini diriwayatkan Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi, Imam An Nasa’i, dan Imam Ibnu Majah.

Rabia’ah bin Abu Abdurrahman meriwayatkan bahwa ketika Aisyah sedang berbaring dalam satu kain bersama Rasulullah, tiba-tiba dia melompat dengan cepat. Rasulullah pun berkata kepadanya: “Ada apa denganmu? Jangan-jangan kamu haid?”, Aisyah pun menjawab: “Ya,”. 

Lalu Rasulullah bersabda: “Syuddi alaiki izaaraki tsumma uwdiy ila madhji’ika.”. Yang artinya: “Kencangkanlah kain sarungmu, lalu kembalilah ke tempat tidurmu,”. Hadis ini diriwayatkan Imam Malik. 

Ketiga, begitu dengan Aisyah, istri Rasulullah yang lain yakni Ummu Habibah juga menceritakan pengalamannya. Ketika itu Muawiyah bin Abu Sufyan bertanya kepada Ummu Habibah: “Apa yang kamu perbuat bersama Rasulullah ketika sedang haid?”. Dia pun menjawab: “Begitu haid, seorang dari kami segera mengencangkan kain sarungnya sampai pertengahan kedua paha lalu berbaring bersama Rasulullah,”. Hadis ini diriwayatkan Imam Ibnu Majah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement