Penjaga stan saat membuat kopi yang dijual saat peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3).(Republika/Putra M Akbar) (FOTO : Republika/Putra M Akbar)
Penjaga stan saat membuat kopi yang dijual saat peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3).(Republika/Putra M Akbar) (FOTO : Republika/Putra M Akbar)
Penjaga stan mencium produk biji kopi yang dijual saat peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3).(Republika/Putra M Akbar) (FOTO : Republika/Putra M Akbar)
Penjaga stan saat membuat kopi yang dijual saat peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3).(Republika/Putra M Akbar) (FOTO : Republika/Putra M Akbar)
Penjaga stan saat membuat kopi yang dijual saat peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3).(Republika/Putra M Akbar) (FOTO : Republika/Putra M Akbar)
Penjaga stan memperlihatkan buah biji kopi yang dijual saat peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3). (Republika/Putra M Akbar) (FOTO : Republika/Putra M Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menggelar peringatan Hari Kopi Nasional 2020 di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (11/3). Kementerian Pertanian memperingati Hari Kopi Nasional 2020 yang dirayakan serentak di beberapa provinsi sentra penghasil kopi, yaitu Sulawesi Selatan, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, "Kecenderungan pertumbuhan konsumsi lebih tinggi dibanding pertumbuhan produksi kopi," kata Syahrul dalam Perayaan Hari Kopi Nasional di Gedung Kementan Jakarta, Rabu (11/3).
Syahrul melanjutkan, produksi kopi dunia itu antara lain ditopang oleh Brasil sebagai produsen terbesar sekitar 3,56 juta ton (34,2 persen) dari pangsa pasar. Selanjutnya diikuti oleh Vietnam 1,62 juta ton (15,5 persen) dan Indonesia sebesar 722,4 ribu ton (6,94 persen). Sisanya dipasok oleh Kolumbia, Amerika Selatan, dan negara-negara Asia.
sumber : Republika
Advertisement