Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Saturday, 19 Jumadil Akhir 1446 / 21 December 2024

Bamsoet Optimis Pemerintah Bisa Atasi Permasalahan Bangsa

Jumat 13 Mar 2020 20:31 WIB

Red: Gita Amanda

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menghadiri rilis survei nasional

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menghadiri rilis survei nasional

Foto: MPR
Berbagai musibah jika dikelola dengan baik bisa mendatangkan peluang bagi Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meyakini pemerintahan Presiden Joko Widodo masih bisa mengatasi berbagai  permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini. Seperti, penyebaran virus Covid-19, perang dagang Amerika-China, hingga yang terbaru krisis harga minyak. Berbagai musibah tersebut, jika dikelola dengan baik, justru bisa mendatangkan peluang bagi Indonesia.

"Jika selama ini Indonesia selalu mengandalkan impor, berbagai musibah tersebut menyadarkan bahwa sudah waktunya kita memperkuat produktifitas dalam negeri. Sehingga ketergantungan terhadap impor tak terlalu kuat. Tak seperti sekarang ini, ibu-ibu banyak mengeluhkan kenaikan harga bawang putih akibat turunnya impor dari China akibat Covid-19. Begitupun dengan turunnya turis asing akibat Covid-19, menyadarkan berbagai pelaku industri pariwisata agar tak menomor duakan turis domestik," ujar Bamsoet saat menghadiri rilis survei nasional 'Isu Politik dan Pemerintahan Terkini dalam Persepsi Publik' yang dilakukan Cyrus Network, di Jakarta, Jumat (13/3), dalam siaran persnya.

Baca Juga

Turut hadir Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI sekaligus Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman, CEO Cyrus Network Eko David Alfianto, dan Direktur Eksekutif CSIC Philips J. Vermonte.

Dalam survei tersebut, Cyrus Network juga menampilkan tingkat elektabilitas Capres di Pemilu 2024. Dengan simulasi 7 nama ditempati oleh Prabowo Subianto 23.8 persen, Sandiaga Uno 18.8 persen, Ganjar Pranowo 13.2 persen, Anies Baswedan 13 persen, Ridwan Kamil 8.2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5.8 persen dan Tito Karnavian 3 persen.

Sedangkan simulasi dengan 6 nama jika tidak mengikutsertakan Prabowo, didapat hasil Sandiaga Uno 27.3 persen, Anies Baswedan 20 persen, Ganjar Pranowo 14.9 persen, Ridwan Kamil 10.2 persen, Khofifah Indar Parawansa 6.6 persen, dan Tito Karnavian 3.5 persen.

Menanggapi hal tersebut, Bamsoet yang juga Kepala Badan Bela Negara FKPPI, mengaku tidak terkejut dengan hasil survei Cyrus maupun lembaga survei lainnya yang menempatkan Prabowo Subianto di peringkat pertama calon presiden terkuat untuk Pemilu 2024. Semula banyak yang menduga bahwa masuknya Prabowo Subianto dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo akan membuat pemilih mereka tergerus. Namun hasil survei menunjukan sebaliknya, Prabowo Subianto masih kuat di mata para pemilih.

Menurut Bamsoet, bertahannya Prabowo di berbagai survei di nomor satu dalam berbagai situasi, ini menunjukan prabowo punya pemilih loyal yg memang besar, dan anggapan Prabowo sudah tidak pantas maju kembali, itu salah. Prabowo masih kuat.

“Tapi yang paling luar biasa menurut saya bukan prabowo, tapi orang yang berani mengambil resiko menarik Pak Prabowo menjadi anggota kabinet, yaitu Pak Jokowi. Karena terbukti surveinya malah naik, bahkan di beberapa survei dia dianggap sebagai menteri terbaik,” ujar Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI 2014-2019 ini juga menilai Prabowo punya pemilih yang loyal dan masih pantas maju kembali di Pemilu 2024. “Yang perlu diacungi jempol dan diapresiasi justru langkah Presiden Joko Widodo yang merangkul Pak Prabowo Subianto, yang juga terbukti membuat politik lebih stabil," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga senang, karena survei ini juga membuktikan bahwa tren kepuasan publik yang masih tinggi dan slide optimisme terhadap perekonomian kedepan yang juga tinggi. “Artinya, dalam situasi sulit seperti sekarang ini, adanya wabah Corona, trade war dan pelemahan rupiah, Jokowi dianggap masih pegang kendali dan bisa bawa negara ini melewati masa-masa sulit,” ujar Bamsoet.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum Pemuda Pacasila ini menilai, yang menarik dalam survei tersebut justru keberadaan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang berlatar belakang Jenderal polisi berhasil mengambil hati masyarakat.

"Kehadiran Pak Tito sekaligus menunjukan bahwa reformasi di tubuh kepolisian telah berjalan baik. Tak heran jika dalam survei Cyrus Network tersebut juga terlihat bahwa kesolidan TNI-Polri semakin baik. Hal ini tentu tak terlepas dari peran Pak Tito saat menjabat Kapolri. Rakyat rupanya melihat hal tersebut," pungkas Bamsoet.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler