Selasa 17 Mar 2020 04:17 WIB

Syukur Nikmat

Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam agar selalu bersyukur.

Red: Heri ruslan
Bersyukur kepada Allah adalah sifat yang sangat terpuji. Sujud syukur Mane setelah mencetak gol Liverpool pada laga Liga Primer Inggris antara Crystal Palace melawan Liverpool di Selhurst Park, London, Ahad (124/11) dini hari.(FACUNDO ARRIZABALAGA /EPA EPE)
Foto: FACUNDO ARRIZABALAGA /EPA EPE
Bersyukur kepada Allah adalah sifat yang sangat terpuji. Sujud syukur Mane setelah mencetak gol Liverpool pada laga Liga Primer Inggris antara Crystal Palace melawan Liverpool di Selhurst Park, London, Ahad (124/11) dini hari.(FACUNDO ARRIZABALAGA /EPA EPE)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ahmad Agus Fitriawan

Syukur nikmat berarti berterima kasih dan memuji kepada yang telah memberi kenikmatan atau kebaikan. Orang yang bersyukur kepada Allah SWT berarti orang yang berterima kasih kepada-Nya dengan memuji-Nya atas kenikmatan yang telah diterima dari-Nya.

Syukur harus dilakukan dengan tiga hal, yaitu lisan, hati, dan anggota badan sebagaimana iman. Orang yang bersyukur kepada Allah SWT atas kenikmatan yang diterima maka ia harus mengakui kenikmatan itu dalam hatinya, kemudian lisannya mengucapkan kalimat hamdalah atau memberitahukannya kepada orang lain. (QS adh-Dhuha [93]:11). Dan, anggota badannya tergerak untuk lebih taat kepada Allah SWT dan memberikan sebagian kenikmatan itu kepada orang lain yang membutuhkan.

Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan kepada umat Islam agar selalu bersyukur kepada-Nya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS al-Baqarah [2]:152).

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.” (QS al-Baqarah [2]:172).

Allah juga menegaskan, orang yang bersyukur kepada-Nya sebenarnya tidak akan berpengaruh sama sekali kepada Allah karena Allah Maha Kaya yang tidak butuh kepada siapa pun, tapi hasil syukur akan kembali kepada dirinya sendiri, begitu juga sebaliknya, orang yang kafir (tidak mau bersyukur), akibatnya akan kembali kepadanya. (QS al-Naml [27]: 40).

Bersyukur kepada Allah adalah sifat yang sangat terpuji dan orang yang bersyukur akan memperoleh hikmah yang banyak. Pertama, Allah akan melipatgandakan nikmat-Nya kepada orang yang mau bersyukur kepada-Nya. Sebaliknya, Allah akan memberikan azab-Nya yang sangat pedih kepada orang yang tidak mau bersyukur kepada-Nya. “Dan, (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.’” (QS Ibrahim [14]:7)

Kedua, Allah berjanji akan memberikan balasan kepada orang yang bersyukur. “Dan, Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali ‘Imran [3]:144). Ketiga, Orang yang selalu bersyukur akan mendapatkan surga yang penuh dengan segala kenikmatan. Orang yang selalu bersyukur dalam keadaan apa pun, baik mendapat nikmat maupun musibah, dialah yang nantinya akan mendapatkan kenikmatan yang hakiki di surga.

Syukur nikmat merupakan sifat mulia yang harus dibiasakan sehingga menjadi karakter kita semua. Hanya dengan bersyukurlah, manusia akan dihargai oleh Allah dan juga oleh orang lain, sebaliknya tanpa syukur manusia tidak akan mendapatkan penghargaan dari orang lain, apalagi dari Allah SWT. Karena itulah, marilah kita selalu bersyukur kepada Allah atas semua kenikmatan yang telah diberikan kepada kita semua. Semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur kepada-Nya. Wallahu a'lam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement