Senin 16 Mar 2020 17:57 WIB

Sukabumi Tingkatkan Kewaspadaan Hadapi Corona

Warga jangan panik dan pemerintah menjamin pelayanan kesehatan berjalan dengan baik

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hiru Muhammad
Dalam rangka kampanye hidup sehat cegah corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti Race Ready Batch 2 For Bogor Half Marathon 2020 yang dilepas dari Balai Kota Sukabumi, Sabtu (7/3).(Republika/Riga Nurul Iman)
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Dalam rangka kampanye hidup sehat cegah corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti Race Ready Batch 2 For Bogor Half Marathon 2020 yang dilepas dari Balai Kota Sukabumi, Sabtu (7/3).(Republika/Riga Nurul Iman)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi meningkatkan kewaspadaan menghadapi penyebaran virus Corona. Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat menghadiri Video Conference (Vicon) antara gubernur dengan bupati/wali kota se Jawa Barat di Balai Kota Sukabumi Senin (16/3).

Selain wali kota, hadir pula Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada dan dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, RSUD R Syamsudin SH, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. '' Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta semua kepala daerah meningkatkan kewaspadaan menghadapi Corona,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Selain itu agar warga tidak panik dan pemerintah menjamin pelayanan kesehatan berjalan dengan baik. Saat ini di Sukabumi juga sudah diberlakukan protokol kesehatan seperti tempat ibadah dan lokasi lainnta.

Khusus di lokasi perkantoran baik swasta dan pemerintah menerapkan protokol kesehatan maksimal misalnya dengan menyiapkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan yang layak. Di sisi lain pelajar juga belajar di rumah mulai 16 hingga 28 Maret 2020.

Wali kota juga mengatakan, penetapan status siaga darurat Corona diserahkan ke daerah masing-masing. Namun Sukabumi dinilai masih aman dan kondusip namun meningkatkan kewaspadan.

Data Dinkes Kota Sukabumi menyebutkan, hingga kini tidak ada warga Kota Sukabumi yang statusnya pasien dalam pengawasan (PDP). Namun hanya ada 30 warga yang masuk orang dalam pemantauan (ODP) dan sebagian besar akan lulus dalam pemantauan.

" Ada tiga orang PDP di RSUD R Syamsudin semuanya warga Kabupaten Sukabumi," ujar Plt Kepala Dinkes Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih. Sebab rumah sakit tersebut merupakan rujukan regional Jabar.

Dari tiga PDP ada satu meninggal dunia dengan confirm negatif, satu pasien Senin ini pulang dan negatif. Terakhir satu pasien lainnya baru masuk pada Senin ini.

Di sisi lain ungkap Rita, dari 30 ODP sebanyak 1 orang sudah lulus. Sementara 29 orang dalam pemantauan dan 20 diantaranya selesai dalam 4 hari ke depan dan 8 orang pada Senin ini.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement