REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan, salah seorang warga asal Kecamatan Babakan Ciparay terkonfirmasi positif virus korona dan saat ini tengah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit rujukan. Sedangkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak tiga orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) enam orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita memastikan, bahwa pasien asal Bandung yang terpapar virus corona belum pernah kembali ke rumahnya di Babakan Ciparay. Menurutnya, pasien tersebut sehari-hari beraktivitas di Jakarta dan terpapar covid-19 di sana.
"Sebetulnya aktivitasnya (pasien) di Jakarta sempat dirawat di rumah sakit di Jakarta dan dibawa ke rumah sakit rujukan (di Bandung). Statusnya positif, masuk 4 Maret lalu diperiksa positif 14 Maret. Kondisinya fisiknya baik," ujarnya kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (16/3).
Dia memastikan, jika pasien yang positif corona tersebut belum pernah beraktivitas di rumahnya di Babakan Ciparay. Sementara itu katanya, ODP di rumah sebanyak tiga orang dalam kondisi baik dan PDP di rumah sakit sebanyak enam orang.
Terkait perbedaaan jumlah ODP dan PDP dengan data di Pikobar yang dikelola Dinkes Jabar, ia mengungkapkan, data yang diunggah merupakan data yang ada beberapa waktu lalu. Sedangkan yang terbaru ODP dan PDP 9 orang dengan yang positif satu orang.
"Saya nggak tahu (berbeda), mungkin belum diupdate," katanya. Menurutnya, orang dengan ODP semakin berkurang karena banyak yang sudah selesai dipantau.
Meski terjadi penurunan, namun Rita menegaskan, hal tersebut belum menunjukkan tren wabah virus korona menurun sebab masih terus dipantau oleh semua pihak. Katanya, saat ini p,ihaknya menyiapkan enam ruang isolasi di tiga rumah sakit di Kota Bandung yaitu RSUD Bandung, RSKIA dan RS Salamun untuk merawat pasien jika rumah sakit rujukan penuh.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, status wabah virus corona di Kota Bandung masih relatif biasa. Namun, ia mengimbau agar seluruh masyarakat tetap waspada dan menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan.
"Status Kota Bandung belum bisa mengatakan KLB, tapi yang terpenting apapun statusnya, yang penting kesiapan tim kita. Dalam keadaan biasa, waspada bukan hanya ngomong," katanya.