REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sekretariat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Korwil Jawa Timur menginginkan keris menjadi cendera mata resmi untuk tamu negara yang berkunjung ke Indonesia. Sehingga para perajin keris sebagai generasi penerus para mpu memiliki medium untuk menampilkan karyanya.
"Keris adalah warisan budaya bangsa dan harapan kami keris buatan para penerus mpu bisa digunakan untuk cendera mata resmi dari presiden kepada tamu negara," ujar Koordinator Wilayah SNKI Jatim, Agung G. Wisnu, usai bertemu Ketua DPD RI La Nyalla M Mattalitti di Surabaya, Senin (16/3).
Pada siaran pers yang diterima di Surabaya, secara khusus ia berharap ke La Nyalla untuk meneruskan aspirasinya kepada Pemerintah Pusat sehingga warisan budaya asli Indonesia tetap terjaga.
Selain itu, Agung juga berharap digelar pameran keris pusaka dan keris baru berskala nasional, termasuk menjadi agenda tahunan Pemerintah Indonesia. "Kami juga ingin Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) segera menerbitkan sertifikasi untuk lima profesi terkait keris, mulai pembuat warangka, pendok, desain keris dan penjamas serta perajinnya," ujarnya.
Sementara itu, La Nyalla berjanji menyampaikan kepada pemerintah tentang pentingnya menjaga warisan leluhur dan perlunya memastikan generasi penerus perajin keris tetap lestari. Sehingga, lanjut dia, warisan budaya yang telah mendapat pengakuan dari Unesco pada 2005 tersebut tetap terjaga.
La Nyalla yang pada 2003 mendapat gelar Kanjeng Raden Haryo Tumenggung (KRHT) itu juga berkomitmen membantu terwujudnya pameran keris skala nasional serta menjadi agenda tahunan resmi pemerintah Indonesia. "Insya Allah saya akan motori, nanti kami cari waktu yang tepat," kata senator yang juga pemilik sekitar 300 keris pusaka tersebut.