REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Masyarakat Tabanan, Bali diminta tenang tapi tetap waspada dalam menyikapi mewabahnya virus corona. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, jajarannya telah menyiapkan kebijakan untuk kebaikan bersama.
Hal itu diungkapkan Eka saat memimpin Rapat Koordinasi terkait virus corona, bersama seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Senin (16/3) di ruang rapat Bupati.
Rapat koordinasi ini juga merupakan tindak lanjut dari surat edaran Gubernur Bali Nomor 7194 Tahun 2020 tentang panduan tindak lanjut terkait pencegahan penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Hal ini berlaku mulai dari tanggal 16 Maret sampai dengan 30 Maret 2020.
Untuk itu, Eka meminta agar kebijakan Pemda harus satu garis dan satu komando dengan bapak Gubernur, karena ini merupakan bencana nasional. “Dan ini adalah kepentingan bersama secara nasional. Kita tidak bicara Tabanan saja tapi kita bicara Bali,” ungkapnya dalam rapat koordinasi tersebut.
Ia menjelaskan, tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk membatasi interaksi atau kontak masyarakat secara berlebih, sehingga mampu meminimalisir penyebaran corona virus tersebut.
“Kita sudah laksankan surat edaran tersebut hari ini, jadi kita liburkan sekolah karena keputusan ini kan baru hari ini. Jadi unuk menghindari interaksi atau kontak masyarakat terlalu banyak di ruangan publik,” ujar Eka.
Pada rapat koordinasi tersebut Eka menyampaikan hal menyangkut pelayanan publik, Ia menekankan agar para kepala OPD untuk tetap menjalankan pelayanan publik sehigga Tabanan tidak menjadi Kota mati.
“OPD karena menyangkut pelayanan publik, tetap menjalankan pelayanan publik tapi diseleksi. Dalam artian tetap kita menyiapkan sarana prasarana pelindung diri. Terus yang datang kita scan, kita kasi masker, antiseptic dan sebagainya itu disiapkan,” ujarnya.
Hal hal yang sifatnya tidak penting, misalnya rapat di tempat terbuka dan sebagainya, ia minta agar dihindari dulu. Begitupun dengan DTW di Tabanan, Bupati juga mengintruksikan harus ada tim terlatih yang disiapkan di setiap DTW.
Mengingat DTW di Tabanan sampai saat ini masih menerima tamu asing ia juga meminta agar Rumah Sakit Umum Tabanan juga didukunh. Menurut dia, ada beberapa hal yang dibutuhkan yaitu ruang isolasi dan butuh alat bertekanan negative untuk menghilangkan virus.
“Ruangannya sudah ada tetapi alatnya belum ada . Kita lagi mintakan dari CSR yaitu BPD. Kita sudah minta tolong sama pak Gubernur untuk di ACC,” ujar Eka.
Pada kesempatan itu Eka juga mengajak seluruh masyarakat terutama tokoh-tokoh masyarakat setempat agar mensosialisasikan pola hidup sehat, sehingga terhindar dari penyebaran berbagai virus. Karena menurutnya, tidak cukup hanya pemerintah saja, tokoh-tokoh masyarakat juga harus menghimbau masyarakat untuk melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat.
“Hidup bersih itu kan penting dan harus dijaga kebersihan. Harus cuci tangan jangan batuk sembarangan, lakukan penyemprotan. Jadi tetap jaga hidup bersih dan jaga kesehatan masing-masing dan juga jaga lingkungan kita,” kata Eka.