Selasa 17 Mar 2020 09:22 WIB

Disdik Bandung Minta Orang Tua tak Ajak Anak Liburan

Orang tua tidak memanfaatkan belajar di rumah selama dua pekan untuk liburan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di sekolah
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di sekolah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengimbau orang tua siswa tidak memanfaatkan waktu belajar di rumah selama dua pekan untuk liburan atau berkeliaran ke luar rumah. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memutuskan meliburkan pembelajaran siswa dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP selama 14 hari.

Sekretaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan pembelajaran siswa SD dan SMP dipindahkan dari sekolah ke rumah. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan tiap sekolah untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.

"Ini menjadi kewajiban bersama terutama orang tua dan masyarakat, jangan sampai malah dipersepsikan libur," ujarnya, Selasa (17/3). Menurutnya, siswa belajar di rumah agar anak-anak menghindari berinteraksi dengan yang lain.

"Kami berkoordinasi tiap sekolah untuk mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari sisi konten maupun teknologinya," katanya.

Ia mengatakan, meski sekolah negeri dan swasta memiliki fasikitas berbeda-beda namun dari segi kurikulum memiliki kesamaan sehingga siswa bisa belajar di rumah masing-masing.

"Intinya ada aktivitas belajar yang dilakukan anak-anak, agar dia tidak beraktivitas keluar dari rumah," katanya.

Cucu pun mengimbau agar seluruh orang tua siswa aktif memantau kegiatan anaknya selama proses belajar di rumah. "Sekali lagi ini bukan libur, hanya ditunda," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement