REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan, stol beras yang dikuasai Bulog hingga saat ini masih sebesar 1,6 juta ton yang tersebar di seluruh wilayah. Jumlah itu dinilai cukup aman untuk melakukan stabilisasi harga selama penerapan social distancing (jarak sosial) selama penanganan wabah Covid-19 selama dua pekan ke depan.
"Kami memiliki stok 1,6 juta ton di seluruh Indonesia dan 300 ribu ton ada di Gudang Jakarta. Jadi, tidak tidak ada alasan harga naik selama masa penanganan Covid-19," kata Direktur SDM dan Umum Bulog, Bagya Mulyanto dalam pernyataannya, Selasa (17/3).
Bagua menyatakan, selain memastikan keamanan jumlah stok beras, pihaknya masih terus melakukan kegiatan operasi pasar atau Kegiatan Pasokan Stabilisasi Harga (KPSH) meskipun Bulog juga menerapkan pola kerja dari rumah. Operasi pasar, kata dia, dilakukan secara masif sesuai wilayah kerja Bulog untuk menjaga ketat stabilitas harga beras.
Bulog, kata dia, juga sudah menyediakan penjualan beras secara online bernama "ipanganandotcom" melalui platform e-commerce Shopee untuk memudahkan konsumen tanpa perlu ke luar rumah.