Selasa 17 Mar 2020 18:42 WIB

Atletik Inggris Minta Atlet tak Berlatih di Luar Negeri

Ini sebagai langkah antisipasi menghindari wabah virus corona.

Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang (ilustrasi). Atletik Inggris melarang atletnya berlatih di luar negeri dalam persiapan menuju Olimpiade Jepang.
Foto: EPA
Dua orang berdiri di belakang logo Olimpiade di Tokyo, Jepang (ilustrasi). Atletik Inggris melarang atletnya berlatih di luar negeri dalam persiapan menuju Olimpiade Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atletik Inggris menyarankan para atletnya yang sedang menyiapkan diri untuk Olimpiade Tokyo, agar tidak bepergian ke luar negeri untuk menjalani kamp pelatihan. Ini sebagai langkah antisipasi menghindari wabah virus corona, demikian laporan Time.

Dikutip dari Reuters, di Jakarta, Selasa (17/3), pejabat sementara Kepala Eksekutif Atletik Inggris Nic Coward mengatakan kepada para atlet dan staf pada akhir pekan lalu, rekomendasi tersebut berarti rangkaian persiapan dikompromikan. Rekomendasi tersebut dibuat guna mempertimbangkan situasi global.

Baca Juga

Virus yang telah memakan korban lebih dari 7.000 jiwa di seluruh dunia itu, juga mendatangkan malapetaka bagi kalender olahraga global serta mengganggu kelangsungan Olimpiade yang dijadwalkan digelar 24 Juli hingga 9 Agustus.

"Atletik Inggris sangat merekomendasikan agar para atletnya tidak bepergian ke luar negeri dari Inggris untuk saat ini," kata The Times mengutip pernyataan Coward melalui email.

Ia mengatakan Atletik Inggris memahami bahwa bagi sebagian orang ini akan berarti kompromi atau perubahan pada apa yang menurut atlet sebagai persiapan terbaik untuk mereka. Namun, kata dia, penting untuk dipikirkan bahwa ini merupakan situasi global dan negara-negara lain pun akan menghadapi tantangan serupa.

"Kami memperhatikan masalah kualifikasi dan klasifikasi dan performa tim akan terus ditinjau, rencana persiapan untuk setiap individu atlet, dengan latar belakang yang kompleks dan bergerak cepat ini," kata dia

Coward mengatakan bahwa para pelatih dan para staf pendukung agar tidak bepergian ke luar negeri sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

"Atlet individu, setelah mempertimbangkan seluruh faktor, masih dapat memilih secara independen untuk melakukan perjalanan ke lokasi di luar negeri dan melanjutkan persiapan mereka dengan cara itu," tambahnya.

Para atlet juga harus memastikan mereka merasa nyaman mengisolasi diri atau dikarantina di luar negeri untuk periode waktu yang belum dipastikan. Atlet juga juga harus mempertimbangkan pilihan latihan yang tersedia jika fasilitas pelatihan ditutup.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement