REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah Kabupaten Purwakarta dihentikan sementara menyusul peningkatan kewaspadaan virus corona. Sementara siswa libur, sekolah pun dibersihkan dengan disemprot cairan disinfektan.
Pada Rabu (18/3), sekolah-sekolah di Kabupaten Purwakarta mulai disemprot cairan disinfektan untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta Purwanto.
Purwanto mengatakan penyemprotan disinfektan ini dilakukan secara gotong royong oleh masing-masing sekolah. Sekolah menyiapkan petugas piket untuk membersihkan bangunan sekolah.
“Penyemprotan disinfektan masal oleh piket sekolah masing-masing,” kata Purwanto saat dihubungi Republika, Rabu (18/3).
Ia mengatakan dalam hal ini sekolah gotong royong menyiapkan sendiri cairan disinfektan dan peralatannya untuk memebrsihkan sekolah. Sehingga tidak hanya mengandalkan Dinas kesehatan atau Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) untuk membantu.
Sebab dikatakannya jika hanya mengandalkan petugas Dinkes atau DPKPB maka keterbatasan personel bisa menjadi kendala. Sementara pembersihan kelas saat ini dibutuhkan untuk menjaga kebersihan sekolah dari virus.
“Sekolah masing-masing gotong royong membersihkan sendiri dan buat cairan disinfektannya sendiri kan banyak juga bahannya,” tuturnya.
Ia berharap dengan kondisi sekolah yang bersih maka masa imbauan menghentikan aktivitas selama 14 hari bisa efektif. Nantinya masyarakat bisa kembali beraktivitas dan terjaga kesehatannya.
Sementara Kantor Disdik sendiri sudha disemprot cairan disinfektan pada Selasa (16/3) kemarin sesuai intruksi Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Kemarin juga disemprotkan disinfektan di SMPN 2 Pasawahan. Sebelumnya diketahui warga asal Kecamatan Pasawahan dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan sedang menjalani perawatan di Bandung.