REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University melalui Tim Crisis Center memberikan bantuan sebagai langkah penanganan awal terhadap mahasiswa IPB yang indekos di Kelurahan Sempur Kota Bogor yang dinyatakan positif Covid-19.
"Mahasiswa itu dinyatakan terpapar Covid-19 dari ayahnya yang tinggal di Jakarta. Sejak mengetahui bahwa ayahnya positif Covid-19, IPB langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota dan Kabupaten Bogor, untuk melakukan pencegahan," kata Ketua Tim Crisis Center IPB University, Prof Dr Dodik Ridho Nurrohmat, di Kota Bogor, Rabu (18/3).
Menurut Dodik, seluruh proses perawatan medis telah diberikan sejak mahasiswa itu berstatus orang dalam pemantauan (ODP) hingga dirujuk ke rumah sakit Jakarta dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) untuk dilakukan karantina, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selanjutnya, IPB bersama Dinas Kesehatan, kata dia, juga telah meminta para pihak yang sempat melakukan kontak atau beraktivitas, bersama pasien positif Covid-19 itu, untuk segera melakukan karantina mandiri.
"Kami telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan, untuk terus melakukan pemantauan perkembangan yang terjadi," kata Dodik.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Informasi itu juga mengingatkan seluruh sivitas akademika IPB agar tetap tenang terkait adanya mahasiswa yang dinyatakan terpapar covid-19.
Seluruh civitas akademika IPB, kata dia, diminta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu rutin mencuci tangan yang bersih dengan sabun serta selalu menjaga kesehatan tubuh.
"Selalu mengutamakan social distancing, seperti yang disarankan oleh WHO maupun pemerintah," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan sedang melakukan penelusuran riwayat interaksi mahasiswa yang terpapar virus corona itu.
"Mahasiwa itu telah dirujuk rumah sakit ke Jakarta dan sudah dinyatakan positif Covid-19.Dinas Kesehatan saat ini masih menelusuri riwayat interaksi mahasiswa tersebut di Kota Bogor," katanya.