REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa tempat pelayanan publik salah satunya pasar tradisional. Penyemprotan ini demi mencegah risiko penyebaran virus.
"Salah satu langkah nyata untuk meminimalisasi risiko penyebaran virus corona, kami semprot (cairan disinfektan) ke fasilitas umum seperti pasar," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ditemui setelah penyemprotan massal itu di Pasar Bandar, Kota Kediri, Rabu (18/3).
Ia mengatakan, selain pasar lokasi lainnya yang juga akan disemprot cairan disinfektan yakni stasiun, terminal, tempat pariwisata. Untuk sementara, lokasi seperti panti pijat juga ditutup demi mencegah risiko penyebaran virus.
Selain melakukan penyemprotan cairan disinfektan, wali kota juga meminta agar masyarakat selalu menerapkan gaya hidup sehat dengan selalu mencuci tangan. Ia juga mengatakan, aktivitas di pasar memang masih berlangsung di hari biasa, di mana suasananya masih normal namun semenjak keputusan untuk libur selama dua pekan, demi mencegah penyebaran virus Corona.
Pemkot juga mengimbau berbagai acara yang berpotensi banyak orang datang untuk ditunda, misalnya melakukan hajatan resepsi pernikahan untuk ditunda, perayaan hari besar di masjid juga bisa ditunda. "Kami edukasi warga, pasang poster. Cuci tangan, salah satunya edukasi yang kami lakukan," kata wali kota.
Sementara itu, jumlah kasus pasien yang terinfeksi virus Corona secara nasional semakin bertambah. Saat ini, jumlahnya mencaapi 227 orang pasien, 197 orang dirawat di rumah sakit, 11 orang lainnya sembuh, dan 19 orang sisanya meninggal dunia.