REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, dilaporkan mengalami kerugian besar akibat penghentian sementara kompetisi Liga Primer Inggris akibat pandemi virus Corona (Covid-19).
Mengutip laporan Sportmole, kerugian yang dialami juragan minyak asal Rusia itu ditaksir mencapai 2,4 miliar poundsterling atau setara Rp 43,8 triliun. Pasar keuangan dunia telah sangat terpengaruh oleh wabah Covid-19, yang sekarang diperkirakan telah merenggut nyawa lebih dari 10.000 orang di seluruh dunia
Liga Inggris pun disetop hingga 4 April dan bisa saja diperpanjang jika pandemi virus Corona terus parah di Eropa. Bahkan, pagelaran Piala Eropa 2020 sudah diresmikan untuk diundur sampai 2021.
Penyetopan liga pun berdampak pada keuangan klub. Dari hal kecil seperti tiket stadion sampai hak siar harus di-refund. The Moscow Times melaporkan bahwa miliader Rusia telah kehilangan lebih dari 50 miliar poundsterling pada kalender tahun ini.
Abramovich diduga melihat kekayaannya sendiri turun 2,4 miliar poundsterling, meskipun kekayaan bersihnya tetap di hampir mencapai 11 miliar poundsterling.
Roman Abramovich membeli Chelsea pada 2003 dan menyulapnya menjadi salah satu klub tersukses di Inggris. Dia memimpin klub untuk 18 trofi sejak pengambilalihannya, termasuk lima gelar Liga Premier dan Liga Champions 2012.
Di sisi lain, Abramovich telah menawarkan hotel di Stamford Bridge kepada staf NHS yang perlu mengisolasi diri di tengah meningkatnya krisis kesehatan akibat pandemi corona di Inggris.