Jumat 20 Mar 2020 15:18 WIB

Erick Thohir: Saya Yakin Kita Cepat Recover

Sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui kondisi saat ini penuh tantangan.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui kondisi saat ini penuh tantangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemik corona (covid-19) tak hanya berdampak pada sektor kesehatan tetapi juga perekonomian nasional. Menteri BUMN Erick Thohir mengakui kondisi saat ini penuh tantangan. Namun, ia meyakini setelah pandemik berlalu, dunia usaha akan mampu memperbaiki diri dan kembali melaju.

Erick mengatakan, sektor terparah yang terdampak adalah hotel, restoran, pariwisata, dan penerbangan. Karena itu, Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk segera meluncurkan kebijakan yang membantu industri yang terdampak itu. 

Baca Juga

"Tak hanya kesehatan, tapi kita juga memastikan agar sektor bisnis bisa tetap jalan. kita pastikan bank-bank BUMN turunkan suku bunga UKM. Kita juga berkoordinasi dengan lembaga lain yang terkait agar ada relaksasi untuk sektor-sektor terdampak seperti hotel, pariwisata, penerbangan, restoran yang punya pinjaman ke bank-bank BUMN agar diberi keringanan," kata Erick, Jumat (20/3). 

Namun Erick mencatat hanya sektor usaha yang punya rekam jejak positif yang akan mendapat bantuan relaksasi dari bank. Sementara untuk sektor moneter, pemerintah akan mengeluarkan obligasi-obligasi yang akan membantu devisa. Ini terutama pada obligasi dari perusahaan BUMN yang ratingnya bagus, seperti BRI dan Mandiri. Kementerian BUMN juga akan melakukan buy back saham-saham unggulan di saat harganya turun. 

"Kita dalam proses buyback saham BUMN di bursa. Kita limit di enam perusahaan dulu seperti BRI, Mandiri, PTBA, Telkom, dan Jasamarga," kata Erick. 

Terkait gejolak nikai tukar rupiah terhadap dolar, Erick mengakui hal itu akan memberikan dampak pada sejumlah sektor bisnis. Ini terutama pada bisnis penerbangan, seperti Garuda. Namun Erick memastikan terkait pinjaman Garuda, pihaknya sudah melakukan renegosiasi secara menyeluruh. 

"Memang secara kondisi industri penerbangan berat. Ini menjadi fenomena global, apalagi umrah tidak. Australia kini menutup, pasti Garuda terdampak, kita dari satu bulan lalu sudah melakukan negoiasi secara menyeluruh terkait Garuda," kata Erick.

Secara umum, Erick mengakui bahwa kondisi yang dihadapi dunia usaha penuh tantangan. Karenanya, butuh usaha keras untuk tetap mempertahankan performa BUMN layaknya tahun sebelumnya. Tapi dia yakin sektor perekonomian akan cepat bangkit dan bereaksi atas dampak yang ditimbulkan pandemik Corona.  Dengan penanganan secara kesehatan, menjaga daya beli, perkonomia serta moneter Erick optimistis efek pandemik corona bisa cepat berlalu dari Indonesia.  

"Saya harus jujur, kalau meraih deviden lebih baik atau mempertahankannya penuh tantangan dalam kondisi saat ini. Mungkin saja tak tercapai. Tapi saya yakin kita akan cepat recover," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement