Jumat 20 Mar 2020 15:34 WIB

Erick Thohir: BUMN Harus Siap Rugi

Meski berharap dividen tercapai, Erick mengakui kondisi saat ini cukup berat.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengakui beratnya situasi yang tengah terjadi pada dunia ekonomi juga berdampak pada target pendapatan BUMN.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengakui beratnya situasi yang tengah terjadi pada dunia ekonomi juga berdampak pada target pendapatan BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bicara blak-blakan mengenai kondisi yang dihadapi perusahaan-perusahaan pelat merah dalam menghadapi dampak corona. Erick tak menampik beratnya situasi yang tengah terjadi pada dunia ekonomi yang juga berdampak pada target pendapatan BUMN.

"Banyak pertanyaan mengenai bagaimana pendapatan BUMN. Saya sampaikan kita harus siap rugi pada hari ini, bukan rugi-rugian tapi memang kondisinya di dunia seperti ini," ujar Erick dalam konferensi digital yang dilakukan Kementerian BUMN, Jumat (20/3).

Baca Juga

Erick mengaku tidak malu mengakui apa yang tengah dihadapi BUMN saat ini. Erick juga secara jujur mengakui beratnya target peningkatan dividen BUMN yang pernah dia sampaikan sebelum corona melanda dunia. 

Erick sejatinya tetap ingin mendorong peningkatan dividen BUMN. Namun dia harus jujur melihat kondisi yang sedang terjadi.

"Mengenai dividen tahun depan ya jujur saja pasti berat. Kita berharap dividen tahun depan bisa tetap (tercapai), tapi bukan tidak mungkin tidak tercapai. Kita harus melakukan antisipasi dari sekarang, memang sangat berat. Itu lah keadaan yang harus kita hadapi," ucap Erick.

Kementerian BUMN, kata Erick, akan menjaga dengan melakukan stress test kepada BUMN yang terdampak. Erick berharap ada jalan keluar dari kondisi yang terjadi saat ini.

"Saya yakin Indonesia negara besar dan kuat, pasti kita akan pulih walau perlu waktu beberapa bulan ke depan," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement