REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Warga di dua desa di Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, sempat terisolir akibat banjir bandang yang disebabkan jebolnya tanggul irigasi Cikondang. Jebolnya tanggul tersebut membuat ratusan rumah di dua desa tergenang banjir setinggi betis orang dewasa.
"Bahkan delapan kepala keluarga terpaksa mengungsi karena ketinggian air cukup tinggi," kata Camat Cibeber, Ali Akbar, saat dihubungi Jumat (20/3).
Ia menjelaskan, setelah air berangsur surut menjelang dini hari, relawan tangguh bencana langsung melakukan evakuasi terhadap delapan kepala keluarga tersebut ke tempat yang dinilai aman. Selain longsor, lanjut Ali, dua desa di Kecamatan Cibeber tergenang akibat banjir bandang. Bahkan luapan air dari Sungai Cikondang yang diakibatkan jebolnya tanggulirigasi membuat delapan keluarga terisolir.
"Banjir melanda dua desa, Cihaur dan Cikondang, akse jalan di atas tanggul tidak dapat dilalui, sehingga warga sempat terisolir. Namun warga sudah dapat melintas untuk beraktivitas," katanya.
Menjelang siang sebagian besar warga sudah mulai membersihkan rumahnya dari lumpur yang terbawa banjir bandang. Sedangkan delapan KK yang mengungsi belum kembali ke rumahnya karena ditakutkan banjir susulan kembali terjadi. Selain menggenangi rumah warga, banjir juga menutup lahan persawahan seluas 10 hektare.
"Harapan kami perbaikan tanggul yang jebol dapat dilakukan dengan cepat secara permanen dari provinsi," katanya.