REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sejumlah acara yang akan digelar di kawasan Malioboro, Yogyakarta, batal digelar. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah penularan Virus Corona atau Covid-19.
“Setidaknya ada tiga kegiatan yang dibatalkan hingga akhir Maret,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Ekwanto di Yogyakarta, Sabtu (21/3).
Beberapa kegiatan tersebut, di antaranya pawai ogoh-ogoh, kegiatan peringatan Hari Tuberculosis sedunia pada 22 Maret, hingga peluncuran kawasan tanpa rokok di Malioboro yang dijadwalkan pada 24 Maret. Selain membatalkan berbagai kegiatan yang dihadiri banyak orang, upaya lain yang ditempuh UPT Malioboro dan seluruh komunitas di tempat tujuan utama wisata di Kota Yogyakarta adalah dengan mengintensifkan kegiatan kebersihan.
“Pedagang kini menyadari bahwa kebersihan adalah sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Mereka pun diminta menyemprot lokasi berjualan dengan disinfektan sebelum dan sesudah berjualan,” katanya.
Selain itu, di sepanjang Jalan Malioboro juga disediakan tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun. Sedangkan untuk jumlah pengunjung diperkirakan mengalami penurunan yang cukup signifikan sekitar 60 sampai 80 persen.
Ekwanto mengatakan, penurunan pengunjung di Malioboro bisa dilihat dari parkir bus wisata. Biasanya akan dipenuhi puluhan bus pariwisata tetapi kini hanya ada 1-2 bus saja.
“Yang kami harapkan saat ini adalah peralatan thermo gun untuk mendukung petugas di lapangan. Dana untuk pengadaan tersedia, namun barang yang ingin dibeli tidak tersedia. Harapannya, ada bantuan,” kata Ekwanto.