REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendapatkan jatah 2.000 alat untuk rapid test massal virus corona Covid-19 dari Provinsi Jawa Barat yang rencananya dilaksanakan pada Rabu (25/3) mendatang. Mereka yang akan dites diprioritaskan bagi tenaga kesehatan dan petugas-petugas yang berada di lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
"Kita berdasarkan informasi dari gubernur (Jabar) kemarin Kota bandung dapat giliran hari Rabu dengan kuota 2.000 (alat tes). Jam 10, saya mau rapat koordinasi di Pakuan, nanti kita lihat perkembangan teknis seperti apa," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial di Kota Bandung, Senin (23/3).
Ia mengatakan, pemeriksaan massal Covid-19 yang direncanakan dilakukan di Stadion Jalak Harupat diprioritaskan untuk petugas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat atau petugas medis yang bersentuhan dengan pasien Covid-19. Oded pun mengimbau agar kepala dinas bisa melakukan tes mandiri atau mengikuti tes massal.
"Saya imbau kepala dinas harus tes dan nanti kuota (rapid test massal bisa ikut) bersama-sama," katanya.
Ia sendiri mengaku belum melakukan tes Covid-19 sebab saat hendak dilakukan tes, alat yang diperlukan habis. Namun, hari ini, Senin (23/3) alat tersebut sudah ada kembali dan menurutnya akan segera dilakukan tes.
"Saya belum tes, kemarin ketika hari Sabtu saya di telepon pak Gubernur dan diminta tes, ternyata saya proses habis (alatnya) dan sekarang Senin baru datang alatnya. Insyallah saya juga akan tes mendahulukan," katanya.
Sementara itu, terkait keberadaan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana yang jarang hadir menghadiri kegiatan beberapa minggu terakhir, Oded mengatakan, yang bersangkutan sudah diperiksa (karena sakit) dan hasilnya belum keluar.
"Sekarang masih dirawat, kemarin diperiksa dan hasilnya belum keluar (kondisi kesehatan)," ungkapnya.