REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan penyedia makanan cepat saji asal Amerika Serikat McDonald's Corp pada Ahad (22/3) mengatakan akan menutup seluruh cabang restorannya di Inggris dan Irlandia pada Senin (23/2) sore. Penutupan gerai McD itu demi mencegah penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).
"Kami membuat keputusan sulit untuk menutup seluruh cabang McDonald's di Inggris dan Irlandia pada Senin, 23 Maret, pukul 19.00 waktu setempat," kata perusahaan itu lewat unggahannya di media sosial Twitter.
Sejumlah restoran dipaksa tutup atau membatasi usahanya hanya dengan menyediakan layanan antar (delivery) dan bungkus (takeaway) demi menekan penyebaran virus.
McDonald's juga meliburkan sementara layanan makan di tempat untuk sebagian besar cabang di Amerika Serikat pada minggu lalu. Pihak restoran juga akan menutup sementara bar dan kios layanan mandiri untuk menu minuman, serta arena bermain anak-anak pada Senin (23/3).
Sementara itu di China, pusat penyebaran wabah Covid-19, McDonald's membuka kembali 95 persen cabangnya, kata Direktur Pelaksana Chris Kempczinski, Jumat (20/3).
Dalam kesempatan terpisah, McDonald's menangguhkan pembelian kembali sahamnya agar dapat bertahan di tengah krisis. Tetapi pihak perusahaan tidak mengubah kebijakan pembagian untung atau dividen, dilansir dari Reuters.