Rabu 25 Mar 2020 05:41 WIB

Belajar dari Rumah Momen Pererat Ikatan Orang Tua-Anak

Orang tua dapat memiliki waktu berkualitas untuk mengenali kemampuan anak.

Siswa SMPN 5 Bandung Rakean Ahmad (14) laman Google Classroom untuk mengerjakan tugas sekolah di kediamannya di Bandung, Rabu (18/3). Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai antisipasi penyebaran SARS COV-2 di Bandung. Sebagai gantinya siswa diwajibkan belajar secara mandiri dan online dari rumah masing-masing
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Siswa SMPN 5 Bandung Rakean Ahmad (14) laman Google Classroom untuk mengerjakan tugas sekolah di kediamannya di Bandung, Rabu (18/3). Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah sebagai antisipasi penyebaran SARS COV-2 di Bandung. Sebagai gantinya siswa diwajibkan belajar secara mandiri dan online dari rumah masing-masing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan belajar dari rumah terkait pandemi Covid-19 dinilai bisa menjadi momentum orang tua dan anak untuk mempererat ikatan emosional.

"Orang tua pun memiliki waktu berkualitas untuk mengenali kemampuan anak," kata kata Pemimpin Tim Pendidikan Wahana Visi Indonesia Mega Indrawati melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (24/3).

Mega mengatakan saat anak harus belajar di rumah karena pemerintah menerapkan kebijakan pengurangan kegiatan di luar rumah untuk mencegah penyebaran virus corona, pembelajaran bersama orang tua tetap harus berjalan efektif.

Meskipun tidak bertemu dengan guru dan teman-teman di sekolah, orang tua tetap harus terhubung dengan guru atau pihak sekolah untuk berkonsultasi dan bertanya mengenai materi yang harus diberikan pada anak dan bagaimana metodenya.

"Jangan lupa membuat jadwal yang teratur mengenai kegiatan anak setiap hari. Kalau perlu, ditulis dan dipajang. Kemudian minta anak untuk membuat jurnal untuk merefleksikan apa yang dirasakan dan dipelajari," tuturnya.

Mega mengatakan proses belajar di rumah karena pandemi Covid-19 juga dapat melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap tugas belajarnya.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga dapat dimanfaatkan orang tua untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada anak, mulai dari hal yang paling sederhana yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dan air dengan cara yang benar.

"Untuk anak yang lebih besar, pendidikan kesehatan juga bisa diberikan untuk hal-hal yang lebih kompleks, misalnya etiket batuk yang benar, bagaimana menjaga jarak agar terhindar dari penyakit, dan mengenal apa itu pandemi," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement