REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-Unand) langsung menguji sampel 16 pasien dalam pengawasan (PDP). Hal ini untuk memastikan statusnya positif terpapar Covid-19 atau tidak.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan uji sampel diutamakan pasien PDP yang ada di RSUP M Djamil. "Data kemarin 15 pasien, tadi ada tambahan satu lagi jadi ada 16 sampel yang diuji,” kata Irwan Prayitno usai meninjau Laboratorium FK-Unand, Selasa (24/3).
Ke depan diupayakan uji sampel akan dilakukan pada orang dalam pemantauan (ODP). Untuk itu peralatan yang dibutuhkan labor seperti Polymerase Chain Reaction (PCR) akan dilengkapi.
Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Unand, Dr. dr. Andani Eka Putra menyebutkan, dalam sehari laboratorium itu bisa memeriksa hingga 200 sampel. Namun, pihaknya masih membutuhkan tambahan mesin PCR, antiseptik, disinfektan dan alat pelindung diri (APD).
“Saat ini kita sudah punya tiga mesin realtime Polymerase Chain Reaction (PCR), dua Biological Safety Cabinet (BSC) level 2 dan peralatan pendukung lain, sehingga diharapkan kita dapat memeriksa sekitar 150-200 sampel per hari. Kita masih harapkan tambahan satu mesin lagi,” katanya.
Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK-Unand) mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan untuk menguji sampel pasien terduga corona. Sebelumnya seluruh sampel harus dikirimkan ke litbangkes Kemenkes untuk diuji.
Hingga malam, pantauan di laman resmi penanggulangan virus corona di Sumbar, https://corona.sumbarprov.go.id di provinsi itu belum ada yang positif COVID-19.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) 352 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 30 orang, dan pasien dalam pemeriksaan 24 orang.
Hasil laboratorium PDP baru enam yang keluar, dan hasilnya semua negatif corona, sedangkan hasil laboratorium 16 orang masih belum diterima.