REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menggandeng komunitas untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan dengan menggunakan teknologi drone atau pesawat nirawak. Penyemprotan dilakukan di sejumlah perkampungan dan jalanan kota sebagai upaya pencegahan Covid-19. "Nanti ada lagi komunitas yang bantu. Kami dari Pemkot Surabaya mengucapkan terima kasih," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya, M Fikser di Surabaya, Rabu (25/3).
Menurut dia, masalah Covid-19 yang melanda hampir di seluruh wilayah belahan dunia ini dibutuhkan sinergitas dan dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan wabah pandemi tersebut. Sehingga, lanjut dia, tidak hanya pemerintah saja yang bergerak, namun juga butuh partisipasi dan dukungan dari masyarakat.
Penyemprotan menggunakan teknologi pesawat tanpa awak ini, Fikser mengatakan, sebagai langkah preventif untuk melindungi warga Surabaya dari penyebaran Covid-19.
Fikser mengatakan penyemprotan menggunakan drone pada Selasa (24/3) menjangkau beberapa wilayah di tengah Kota Surabaya. Di antaranya Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Tunjungan hingga Jalan Wali Kota Mustajab. "Masuk juga ke kampung-kampung di Gentengkali, kawasan Ondomohen, Jalan Yos Sudarso, Gedung DPRD Surabaya dan keliling Balai Kota sampai ke Jalan Pacar," kata Fikser.
Alasan menggunakan teknologi drone ini, lanjut dia, supaya penyemprotan disinfektan bisa menjangkau dari atas. Dengan demikian, upaya preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini bisa semakin masif.
Pria yang pernah menjabat Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini juga mengatakan, penyemprotan disinfektan akan terus dilakukan hingga menyasar ke semua wilayah Surabaya. Saat ini penyemprotan fokus di jalan-jalan protokol dan terus berlanjut ke beberapa lokasi lain.
Bahkan, lanjut dia, jajaran di tingkat kecamatan dan kelurahan juga getol melakukan penyemprotan di kampung-kampung. "Semua fasilitas umum sudah selesai, sekarang area jalan-jalan publik dan bergeser terus. Kita menyentuh semuanya, dibantu juga dari Tim Satpol PP," katanya.
Sementara itu, Direktur PT Daya Sentosa Rekayasa, Petrus Andiyanto menyampaikan, pihaknya sengaja meminjamkan peralatan seminggu sekali untuk penyemprotan disinfektan menggunakan drone type M-12 dengan kapasitas mampu menampung 12 liter. "Lama terbang 20 hingga 30 menit dengan maksimal ketinggian 25 meter. Drone ini biasanya digunakan untuk penyemprotan pestisida pada tanaman pertanian," katanya.