Ahad 29 Mar 2020 14:43 WIB

Kemenkop UKM Bedakan Stimulus Berdasarkan Jenis Koperasi

Kemekop UKM mengusulkan perbankan memberi relaksasi pinjamannya bagi koperasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi Koperasi Simpan Pinjam. Pemerintah akan memberi stimulus berbeda berdasarkan jenis koperasi, yakni koperasi simpan pinjam dan koperasi produksi.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Koperasi Simpan Pinjam. Pemerintah akan memberi stimulus berbeda berdasarkan jenis koperasi, yakni koperasi simpan pinjam dan koperasi produksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Bidang Ekonomi Makro Hanung Harimba Rachman memaparkan, Menkop UKM sudah berkomunikasi dengan beberapa pengambil kebijakan. Sebab, wabah corona memang bencana nasional, pemerintah mencoba memformulasikan kebijakan apa yang paling tepat pada saat ini. 

"Ada empat paket kebijakan, salah satunya adalah bantuan tunai. Kalau masalah koperasi, kita lihat ada dibagi dua, yaitu koperasi simpan pinjam dan koperasi produksi. Sebab masalahnya berbeda satu dengan yang lain," ungkap Hanung melalui siaran pers Kemenkop UKM kepada Republika.co.id, Ahad, (29/3). 

Baca Juga

Menurut Hanung, masalah yang dialami koperasi produksi itu lebih ringan, dimana permintaan menurun pembayarannya rendah. Sehingga kebijakan lebih difokuskan adalah keringanan pajak dan juga bantuan tunai untuk pekerjanya. 

Yang harus dipikirkan saat ini, kata Hanung, adalah mengenai apakah koperasi yang sumber pembiayaan dari internal ikut pola yang sudah disampaikan Presiden? Yang kedua, Kemenkop UKM minta relaksasi kepada perbankan untuk koperasi.

Hanung menambahkan, terkait Koperasi Simpan Pinjam (KSP), sudah diusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa perbankan itu juga memberikan relaksasi pinjamannya kepada koperasi. "Skemanya sedang kita pikirkan," kata Hanung.

Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop UKM Rulli Nuryanto mengakui, dalam kondisi saat ini masyarakat sedang menilai koperasi. Mengenai apa benar koperasi memegang prinsip seperti yang selalu digaungkan, yaitu dari anggota untuk anggota itu bisa berjalan. 

"Karena, hubungan antara koperasi dengan anggotanya berbeda ada dengan hubungan bank dengan nasabahnya," kata Rulli. Dirinya menambahkan, sudah ada beberapa koperasi yang sudah melakukan langkah-langkah sosialisasi kepada anggota untuk bersama-sama menghadapi situasi ini. 

Di sisi lain, pemerintah akan menyiapkan skema untuk membantu. "Tapi, pemerintah membutuhkan dukungan dari koperasi minimal untuk membantu mengomunikasikan kepada seluruh anggota, ini koperasi milik kita mari kita jaga supaya bisa bertahan secara bersama-sama," ujar Rulli.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement