Senin 30 Mar 2020 19:48 WIB

Khofifah Sebut 28 Hasil Rapid Test di Jatim Positif Covid-19

28 orang tersebut masih harus menjalani rangkaian tes, yakni PCR.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yudha Manggala P Putra
Petugas menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 saat akan menguji petugas penjaga ruang perawatan di Rumah Isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020). Pemkot Semarang mengubah rumah dinas wali kota menjadi rumah isolasi dengan sejumlah fasilitas standar keamanan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 berkapasitas 94 ruang untuk PDP dan 6 ruang isolasi darurat untuk pasien positif Covid-19, serta menyediakan alat tes cepat (rapid test) guna menangani wabah virus Corona (COVID-19) di wilayah Kota Semarang
Foto: AJI STYAWAN/ANTARA FOTO
Petugas menunjukkan alat tes cepat (rapid test) COVID-19 saat akan menguji petugas penjaga ruang perawatan di Rumah Isolasi Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (30/3/2020). Pemkot Semarang mengubah rumah dinas wali kota menjadi rumah isolasi dengan sejumlah fasilitas standar keamanan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 berkapasitas 94 ruang untuk PDP dan 6 ruang isolasi darurat untuk pasien positif Covid-19, serta menyediakan alat tes cepat (rapid test) guna menangani wabah virus Corona (COVID-19) di wilayah Kota Semarang

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, dinas kesehatan di daerah-daerah di wilayah setempat telah menggelar rapid test. Pun rumah sakit rujukan Covid-19, sudah menyelenggarakannya. Di Jatim, kata Khofifah, sudah ada 1.316 yang dilakukan rapid test. Dari jumlah tersebut, ada 28 orang yang dinyatakan positif Covid-19.

"Rapid test yang sudah kami bagi ke Dinkes kabupaten/ kota dan rumah sakit rujukan, ada 28 orang terkonfirmasi positif rapid test-nya. Jadi sudah 1.316 rapid test yang sudah digunakan. Dari 1.316 itu, ada 28 di antaranya terkonfirmasi positif," kata Khofifah saat menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (30/3).

Namun demikian, kata Khofifah, 28 orang yang dinyatakan positif tersebut, belum bisa dimasukkan ke dalam daftar pasti pasien positif Covid-19, yang jumlahnya sebanyak 91 orang di Jatim. Menurutnya, 28 orang tersebut masih harus menjalani rangkaian tes, yakni rapid moleculer test berbasis PCR dalam pemeriksaan infeksi virus corona.

Jika hasil tes 28 orang tersebut kembali dinyatakan positif Covid-19, maka pemerintah pusat akan mengumumkannya ke publik. Setelah diumumkan oleh pemerintah pusat, barulah akan dimasukkan ke daftar pasien positof Covid-19 di Jatim.

"Sehingga jikalau kami menyampaikan hasil rapid test positif, ini belum di-PCR. Hasil PCR juga nanti kami mengkonfirmasi kepada pemerintah pusat. Sehingga yang berhak mengumumkan posisi positif berapa jumlahnya, kewenangan pemerintah pusat," ujar Khofifah.

Khofifah mengatakan, dirinya telah meminta Ketua Tim Kuratif pada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Joni Wahyudi untuk segera mengkonfirmasi hasil rapid test tersebut ke pemerintah pusat. "Sehingga yang dinyatakan positif ini bisa segera dilakukan tes swab supaya kita bisa melakukan identifikasi dengan presisi yang lebih tinggi," kata Khofifah.

Sebelumnya, Pemprov Jatim mendistribusikan 18.400 alat rapid test ke 65 rumah sakit rujukan dan dinas kesehatan di seluruh kabupaten/ kota. Alat rapid test yang didistribusikan tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Kesehatan 8.400 buah, dan 10 ribu sisanya merupakan bantuan dari Yayasan Tzu Chi Buddha.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement