Selasa 31 Mar 2020 02:23 WIB

Ada 16 Kabupaten/Kota di Jabar yang Positif Covid-19

Saat diliburkan ini malah banyak orang mudik. Jadi, ODP melonjak.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil ketika sedang memimpin rapat di gedung pakuan, Kota Bandung, Ahad (29/3)
Foto: istimewa
Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil ketika sedang memimpin rapat di gedung pakuan, Kota Bandung, Ahad (29/3)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar telah melakukan rapid tes di hampir semua kabupaten/kota di Jabar. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Berli Hamdani, hasil sementara dari Rapid tes tersebut,  ada 16 Kab/Kota dengan hasil rapid test positif. 

"Kami sudah melakukan tes hampir di semua kab/kota. Ada beberapa kab/kota yang belum karena belum mengambil alokasi alatnya," ujar Berli kepada Republika, Senin (30/3).

Berli menjelaskan, alat tes yang sudah dibagikan ke kabupaten/kota jumlahnya sekitar 22.000 test. Tetapi, laporan yang masuk baru sekitar 8.000-an saja.

"Jadi mohon melalui media massa ini, kerja sama para Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota se-Jabar, untuk segera melaksanakan massive Rapid Test ini di daerahnya," kata Berli.

Rapid tes ini, kata Berli, prioritas untuk kategori A dan melaporkan secara lengkap ke Dinkes Jabar. Test ini, harus segera dilakukan agar Dinkes Jabar bisa menindaklanjuti denga upaya-upaya pemetaan dan Pengendalian COVID 19 di Jabar. "Dengan tes ini, jadi lebih efektif, efisien, dan totalitas," katanya.

Ke depan, kata dia, pihaknya tetap menggunakan pola door to door, fasilitas layanan kesehatan dan drive through. Berli berharap,  pelaksanaan rapid test di semua daerah bisa selesai sesegera mungkin.

"Kuota yang tersedia saat ini sekitar 10.000-an test lagi. Dan sedang mengadakan kembali, karena target Pak Gubernur sebanyak 100 ribu rapid test," katanya.

Sedangkan untuk pendaftar melalui PIKOBAR, kata dia, saat ini yang sudah terdata lebih dari 10 ribu pendaftar. Rencananya, pihaknya akan melaksanakan sesuai domisili (KTP). 

"Dan selanjutnya akan kita perluas pelaksanaan rapid tes ini di 1.000 puskesmas se-Jabar," katanya.

Perlu diketahui,  Pemprov Jabar telah mulai melakukan test masif COVID-19 di Jabar pada Rabu (25/3). Hari pertama tersebut berupa Rapid Diagnostic Test (RDT) COVID-19 bagi kurang lebih 300 tenaga kesehatan (nakes) dan karyawan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung.

Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, test masif sudah di lakukan. Ia bersyukur, hasil tes semua petugas kesehatan dan ODP di RSHS negatif semua. Sehingga, dokter tak ada yang terdampak Covid-19. Hasil tes massif yang dilakukan diberbagai daerah, nantinya akan dijadikan acuan untuk Pemprov Jabar mengambil kebijakan.

Emil menjelaskan, dari hasil rapid test tersebut akan kelihatan nanti ada lonjakan atau landai. "Kalau landai bisa sekolah lagi dengan tetap social distancing. Tapi kalau melonjak akan diperpanjang (sekolah di rumahnya)," katanya.

Emil mengatakan, ia pun menerima usulan lockdown untuk beberapa daerah, tapi itu baru masukan. "Saat diliburkan ini malah banyak orang mudik. Jadi, ODP melonjak karena orang yang harusnya di Jakarta malah mudik ke daerah," katanya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement