Jumat 15 Jul 2022 09:07 WIB

Peminat Masuk SMKN di Jabar Semakin Tinggi di PPDB 2022

Peningkatan minat terjadi hampir di seluruh jalur pendaftaran.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Sejumlah siswa mengikuti praktik menjahit di SMKN 9 Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Sejumlah siswa mengikuti praktik menjahit di SMKN 9 Bandung, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Minat masyarakat Jabar untuk memasukkan anaknya di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) semakin tinggi. Hal itu, terlihat dari jumlah pendaftar yang meningkat pada PPDB 2022 ini. 

Menurut Kepala Bidang Pengembangan SMK Dinas Pendidikan Jawa Barat Edy Purwanton, pada 2022 ini bertambah 8.401 siswa yang diterima masuk di SMKN Jabar dibandingkan pada tahun 2021 lalu. "Dari 10 jalur di PPDB 2022 ini, pendaftar yang diterima ke SMKN sebanyak 112.325 siswa. Sedangkan pada tahun 2021 lalu sebanyak 103.924 siswa. Artinya ada selisih 8.401," ujar Edy Purwanto, Jumat (15/7/2022). 

Baca Juga

Menurut Edy, peningkatan pendaftar ke SMKN di Jabar pada PPDB 2022 ini terjadi hampir di seluruh jalur pendaftaran. Di antaranya, siswa melalui jalur Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada tahun 2022 ini bertambah 34 siswa di mana pada 2021 terdapat 53 siswa yang diterima, sedangkan pada 2022 ada 87 yang diterima. 

Untuk jalur KETM, kata Edy, bertambah 750 siswa, dari 21.692 pada 2021 menjadi 22.442 pada 2022. Begitu juga, untuk jalur kondisi tertentu, bertambah 158 pada disandingkan tahun 2021, yaitu 615 pada tahun ini dan 457 siswa pada tahun lalu.

"Yang terbanyak yaitu jalur persiapan kelas industri, bertambah 11.256 siswa pada PPDB 2022. Pada tahun lalu kan 18.956 siswa dan tahun ini ada 30.212 pendaftar yang diterima," katanya. 

Menurut Edy, ada beberapa faktor pendaftar yang memilih SMKN pada PPDB 2022 ini. Selain SMK memiliki nilai tambah untuk pengembangan keahlian siswa, juga hari ini lulusan SMK tidak hanya berbicara agar cepat mencari pekerjaan setelah lulus nanti.

"Justru hari ini bagaimana lulusan SMK di Jabar ini dapat menciptakan lapangan kerja di kemudian hari, jadi tidak hanya berbicara tentang bagaimana mencari kerja setelah lulus nanti," katanya. 

SMKN di Jabar sendiri berjumlah 288 sekolah. Hal ini menjadi sebuah kendala, karena tidak seluruh kota kabupaten memiliki jumlah SMK Negeri yang banyak.

"Seperti di Cimahi, keahliannya memang macam-macam tapi SMKN-nya hanya tiga, jadi otomatis penuh. Di Cirebon juga, di sana hanya ada dua SMK Negeri," katanya. 

Sementara menurut Kepala Sekolah SMKN 6 Kota Bandung Agus Rustiadin, pendaftar di sekolah yang dipimpinnya cenderung tidak pernah menurun. Bahkan pada PPDB 2022 ini pun, salah satu siswa yang akan mengenyam pendidikan di SMKN 6 Kota Bandung adalah putra dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi. 

Menurut Agus, Putra Kadisdik Jabar Dedi Supandi yang bernama Muhammad Ghatfan Ahyan Sabita itu mendaftar untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan Otomotif. 

"Kalau sekolah itu kan siswanya dari berbagai kalangan. Yang cukup menjadi perhatian ini adalah putra dari Pak Kadisdik memilih sekolah di SMKN 6 (Kota Bandung). Ini suatu kebangaan bagi kami, kan biasanya banyak yang ingin memilih ke sekolah favorit. Dan ini Ghaftan ternyata minat di teknik otomotif dan direstui juga oleh orang tuanya," papar Agus. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement