Senin 30 Mar 2020 23:09 WIB

DKI Siapkan 80 Pasar Daring untuk Tekan Penyebaran Covid-19

Anies Siapkan 80 Pasar Daring untuk Tekan Penyebaran Covid-19.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersiapkan pasar yang berada di bawah pengelolaan BUMD DKI Jakarta, Pasar Jaya, untuk melayani kebutuhan bahan pokok masyarakat Jakarta secara daring di tengah wabah Covid-19. Anies di Jakarta, Senin, mengatakan dengan melalui layanan daring ini warga tak perlu datang ke pasar. c

"Teman-teman bisa #belanjadarirumah, dapatkan nomor kontak berbagai pedagang di pasar," tulis Anies lewat akun media sosial Instagram-nya, Senin (30/3).

Baca Juga

Pasar Jaya sendiri sejatinya telah menggagas gerakan belanja dari rumah sejak pekan lalu yang dilakukan untuk menekan penyebaran Virus Corona COVID-19 di wilayah DKI Jakarta. "Tolong sebarkan, banyak yang mungkin memerlukan. Mari kita disiplin #dirumahaja dan bantu pedagang pasar," tulis Anies melanjutkan.

Saat ini, kata Anies, ada 80 pasar yang akan melayani belanja daring bagi masyarakat Jakarta yang akan terus bertambah untuk memastikan kebutuhan masyarakat Jakarta terpenuhi, "Cek instagram @perumdapasarjaya, ada lebih dari 80 pasar dan akan terus ditambah," tuturnya.

Melalui akun Instagram resmi @perumdapasarjaya, mereka memberitahu pasar mana saja yang berpartisipasi dalam gerakan ini, sehingga publik bisa memilih lokasi pasar paling dekat dengan rumah tinggal mereka.

Pada setiap unggahan mengenai pasar daring, Perumda Pasar Jaya menyertakan hotline masing-masing pasar, serta nama dan nomor telepon pedagang sesuai jenis barang dagangan. Adapun klasifikasi umumnya terdiri dari sayur-mayur, sembako, bumbu dapur, daging sapi, daging ayam, ragam ikan, makanan olahan, buah, perabot rumah, serta kelapa maupun santan.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement