REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, akan merevisi target jumlah pengunjung tahun 2020. Hal ini mempertimbangkan dampak penutupan sementara yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19).
"Sementara ini masih dalam pembahasan, apa langkah-langkah berikutnya, karena kasus ini masuknya isu nasional bahkan global, wabahlah ini namanya," kata Kepala Satuan Pelaksana Promosi Ragunan Ketut Widarsono saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (31/3).
Kebun Binatang Ragunan telah melakukan penutupan layanan kunjungan sejak 14 Maret, yang diperpanjang hingga 12 April 2020. Selama ditutup, Ragunan tidak menerima kunjungan wisatawan.
Sementara itu Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut tetap diberi target pendapatan. "Pendapatan kita maksudkan jumlah kunjungan, tetap dimaksimalkan dari sisi jumlah pengunjung," katanya.
Tahun 2020 ini, jumlah pengunjung Ragunan ditargetkan sebesar 5 juta pengunjung. Jumlah ini tidak terlalu berbeda dengan target tahun 2019 di mana realisasinya sebesar 5,5 juta pengunjung.
Realisasi target kunjungan tahun 2019 tercapai dalam kurun waktu satu tahun. Sementara di tahun 2020, terjadi penutupan sementara yang memakan waktu kurang lebih satu bulan dan kemungkinan bisa diperpanjang seiring meluasnya penyebaran Covid-19 di Indonesia umumnya dan Jakarta khususnya.
Sementara itu, momen-momen penyumbang tertinggi kunjungan wisata di Ragunan terjadi pada hari libur nasional seperti libur sekolah, lebaran, natal dan tahun baru. "Di hari-hari raya seperti Idul Fitri, tahun baru dan natal, momen besar itu dan itu sangat mendongkrak jumlah pengujung," katanya.
Dalam satu hari di momen libur tersebut, Ragunan bisa mendapatkan 160 ribu pengunjung dalam keadaan normal itu terjadi pada momen tahun baru. "Belum lagi hari Raya Idul Fitri jedanya lama, bisanya kita hitung 7-10 hari, bisa mencapai 700 ribu pengunjung, sangat signifikan menyumbang hari libur, belum lagi libur sekolah," kata Ketut.
Dengan adanya social distancing ini, lanjut Ketut, internal manajemen Ragunan melakukan pembahasan terkait revisi target kunjungan 2020 dengan mempertimbangkan bencana global yang sedang dihadapi. "Pembahasan dilakukan dalam rapat internal seksi antara pimpinan dan seksi terkait," kata Ketut.