Kamis 02 Apr 2020 00:29 WIB

Harga Gabah di Lampung di Atas Harga Pemerintah

Rata-rata hasil panen gabah menunjukkan kualitas yang kurang baik.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Friska Yolandha
Harga gabah kering panen (GKP) baik di tingkat petani maupun penggilingan di sentra produksi padi di Lampung masih tinggi pada Maret 2020. Harga GKP tertinggi di tingkat petani Rp 5.600 per kg, sedangkan tertinggi di tingkat penggilingan Rp 5.700 per kg.
Foto: Agus Yulianto/Republika
Harga gabah kering panen (GKP) baik di tingkat petani maupun penggilingan di sentra produksi padi di Lampung masih tinggi pada Maret 2020. Harga GKP tertinggi di tingkat petani Rp 5.600 per kg, sedangkan tertinggi di tingkat penggilingan Rp 5.700 per kg.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga gabah kering panen (GKP) baik di tingkat petani maupun penggilingan di sentra produksi padi di Lampung masih tinggi pada Maret 2020. Harga GKP tertinggi di tingkat petani Rp 5.600 per kg, sedangkan tertinggi di tingkat penggilingan Rp 5.700 per kg.

Harga GKP terendah di tingkat petani Rp 4.600 per kg, dan harga GKP terendah di tingkat penggilingan Rp 4.750 per kg. "Harga GKP tersebut baik di tingkat petani maupun di penggilingan di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 3.700 per kg dan Rp 3.750 per kg," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Faizal Anwar dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Rabu (1/4).

Baca Juga

Melihat kualitas GKP, dia mengatakan rata-rata harga GKP di tingkat petani terjadi penurunan pada Maret 2020. Penurunan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat ani sebesar 7,75 persen dari Rp 5.331,58 per kg pada Februari 2020 menjadi Rp 4.918,57 per kg pada Maret 2020. Sedagkan di tingkat penggilingan turun 7,03 persen dari Rp 5.410,53 per kg pada Februari 2020 menjadi Rp 5.030 per kg pada Maret 2020.

Mengenai komponen mutu, BPS menyatakan rata-rata hasil panen gabah kualitas GKP yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang kurang baik dilihat dari Kadar Air (KA). Di lihat dari rata-rata KA gabah kualitas GKP tercatat 17,12 persen (Februari 2020) dan 19,85 persen (Maret 2020). Sedangkan rata-rata Kadar Hampa/Kotoran (KH) gabah kualitas GKP tercatat 4,46 persen (Februari 2020) dan 4,04 persen (Maret 2020).

Faizal yang didampingi Kepala Bidang Statistik Distribusi Riduan mengatakan, pergerakan harga gabah di tingkat petani cenderung menurun di beberapa kecamatan. Penurunan tajam terjadi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan 13,12 persen atau Rp 770 per kg. Di kecamtan Penengahan juga turun 2,51 persen atau Rp 125 per kg, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah turun 1,71 persen atau Rp 80 per kg.

Sedangkan di Kecamatan Trimurjo dan Seputih Raman (Lampung Tengah), Kecamatan Purbolinggo (Lampung Timur), Kecamatan Sragi (Lampung Selatan), Kecamatan Pringsewu (Pringsewu) harga gabah mengalami peningkatan.

Mengenai harga beras, Faizal mengatakan, selama Maret 2020 harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp 11 ribu per kg kualitas premium. Harga beras terendah menyentuh Rp 9.000 per kg kualitas medium. BPS tidak mensurvey harga beras kualitas biasa.

"Rata-rata harga beras tingkat penggilingan kualitas premium mengalmai penurunan sebesar 63 persen, sedangkan harga beras tingkat penggilingan kualitas medium naik 0,24 persen," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement