REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Presiden West Ham United, Karren Brady mengatakan, dirinya bersedia menerima pemotongan gaji yang sama seperti para pemain the Hammers. Keputusannya itu diambil untuk menunjukan itikad melawan pandemi virus corona secara bersama.
"Kami semua ingin bekerja dengan para pemain kami untuk mencapai kesepakatan bersama untuk melakukan sesuatu demi kebaikan jangka panjang klub, dengan adil dan masuk akal," kata Brady kepada The Sun disadur Sky Sport, Sabtu (4/4).
Klub peserta Liga Primer Inggris 2019/2020 dihadapkan dengan dua pilihan sulit di tengah penangguhan kompetisi karena maraknya Covid-19. Mereka harus memilih memotong gaji para pemain atau dikenakan tarif pajak lebih tinggi.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi Digital, Kebudayaan, Media dan Olahraga (DMCS) Parlemen Inggris, Julian Knight. Dirinya, gaji pemain per pekan berkali-kali lipat dibandingkan pendapatan tahunan rata-rata warga Inggris. Termasuk di dalamnya staf klub yang bakal jadi beban dana jaminan sosial tenaga kerja.
Dengan begitu, 20 klub Liga Primer telah mengadakan pertemuan pada hari Jumat, (3/4) kemarin, dan dipastikan bahwa pertandingan tidak akan dilanjutkan pada awal Mei dan bahwa musim hanya akan dimulai kembali ketika situasi sudah berangsur aman.
Klub Liga Premier juga akan berkonsultasi dengan para pemain mengenai kemungkinan pemotongan upah 30 persen selama masa penagguhan ini.
"Ini bukan waktu yang mudah bagi siapa pun dan, saya berharap ada cara lain, tetapi, tanpa pemasukan semuanya bakal sulit. Jadi, saya sendiri akan mengambil potongan yang sama seperti mereka dan bersama-sama memerangi corona," sambung dia.
Semula, Brady melemparkan komentar apabila kompetisi Liga Primer musim ini harus dinyatakan batal. Namun, kemudian wanita asal Inggris berusia 51 tahun itu mengklarifikasi komentarnya, ia kini bersikeras bahwa West Ham dan semua klub Liga Primer berkomitmen untuk menyelesaikan kampanye saat ini.