Ahad 05 Apr 2020 19:21 WIB

Guru Besar FKUI: Belum Ada Bukti Corona Menular via Udara

Penularan virus corona masih tetap melalui droplets yang menempel.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP mengatakan hingga saat ini penularan virus corona melalui udara belum terbukti secara ilmiah.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP mengatakan hingga saat ini penularan virus corona melalui udara belum terbukti secara ilmiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sempat beredar kabar bahwainfeksi virus coronabaru (COVID-19) bisa melalui udara atau airborne, meskipun sumbernya tidak jelas. Namun, benarkah demikian?

Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP mengatakan hingga saat ini penularan virus corona melalui udara belum terbukti secara ilmiah. "Enggak itu hoaks, jadi sampai saat ini bahwa belum ada pembuktian bahwa dia (virus) airborne atau ada di udara, tapi ketika misalnya dia ngomong atau droplets-nya lepas, iya," kata dr. Ari, Ahad (5/4).

Baca Juga

dr. Ari menerangkan penularan melalui udara dapat terjadi jika seorang pasien positif melakukan perawatan di dokter gigi. Ketika giginya dibor, maka droplets akan terbang ke udara dan terhirup oleh sang dokter atau perawat yang berada dekat dengan sang pasien.

"Atau yang kita bisa bilang dia bekerja sebagai dokter gigi, waktu lagi ngebor, itu bisa aja yang kita bilang udaranya aerosol itu bisa menularkan. Artinya kita benar-benar ada di depan mulutnya, istilahnya saat dokter gigi bekerja lah kira-kira begitu," jelas dr. Ari.

"Tapi kalau kita jauh justru droplets-nya, bukan udaranya. Tapi kalau dokter gigi bekerja, dia bisa ketularan ya karena itu tadi. Kalau dia enggak pakai masker misalnya," lanjutnya.

Sampai saat ini, penularan virus corona masih tetap melalui droplets yang menempel pada tangan atau permukaan lainnya. Bila Anda menyentuh wajah, mulut dan mata dengan tangan yang sudah terpapar dengan virus corona, maka kemungkinan besar akan tertular.

"Anda bersin, Anda enggak pakai masker, Anda bisa nularin ke orang sekitar. Di beberapa report di luar itu bahwa sopir nularin ke penumpang sama satu lagi bisa saja, guide waktu itu tertular dari penumpangnya," kata dr. Ari.

"Nguap kalau sambil bersin ya bisa menulari, kalau nguap doang sih enggak. Sampai saat ini kita belum bisa bilang itu menularkan (lewat udara), masih tetap dari droplet, sifatnya begitu," lanjutnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement