Senin 06 Apr 2020 19:23 WIB

Ons Jabeur Terjebak di New York

Petenis putri Tunisia Ons Jabeur harus menetap lama di New York.

Petenis Tunisia Ons Jabeur lolos ke perempat final Australia Open 2020.
Foto: EPA-EFE/LYNN BO BO
Petenis Tunisia Ons Jabeur lolos ke perempat final Australia Open 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petenis putri Tunisia Ons Jabeur harus menetap lama di New York. Pasalnya, kota tersebut memberlakukan lockdown guna menangani pandemi virus corona. 

Selama di New York, Ons Jabeur isi waktu agar tetap fit dan tidak bosan.  "Saya tidak boleh makan banyak karena saya tidak banyak bergerak," kata Jabeur sambil tersenyum dalam video wawancara yang dimuat pada Twitter resmi Australia Open sebagaimana dikutip Reuters, Senin (6/4).

"Saya suka menari, mungkin inilah saatnya saya menari di apartemen. Semoga para tetangga tidak mengusir kami. Tapi saat ini kami baik-baik saja," kata perempat finalis Australia Open 2020 itu.

"Memasak untuk suami saya. Nonton banyak film adalah apa yang kami lakukan sekarang, makan popcorn juga," tambahnya.

Petenis berusia 25 tahun itu menjadi petenis Tunisia dan perempuan Arab pertama yang mencapai perempat final Grand Slam pada Australia Open 2020 di Melbourne, ketika ia kalah oleh Sofia Kenin dari Amerika Serikat yang akhirnya menjadi juara.

Ia juga mencapai babak delapan besar Qatar Open di Doha dan saat ini menempati ranking 39, peringkat tertingginya sepanjang karir.

Namun peningkatannya yang pesat agak terganggu karena musim kompetisi tenis saat ini ditangguhkan hingga setidaknya pertengahan Juli dengan event lapangan tanah liat dan rumput dihilangkan karena pembatasan perjalanan yang disebabkan oleh virus corona.

Lebih dari 336.000 orang telah dites positif virus corona baru dan lebih dari 9.500 meninggal di Amerika Serikat, menurut hitungan Reuters, dengan New York adalah yang paling parah terkena dampaknya.

Jabeur tidak bisa pulang ke Tunisia karena negara-negara menutup perbatasan mereka dan memberlakukan pembatasan perjalanan untuk menahan penyebaran virus.

Sementara itu, ia membuat tantangan di media sosial bagi fans di Tunisia, meminta mereka mengirim video yang menampilkan tenis di rumah. Jabeur mengatakan ia menerima banyak video lucu dan pemenangnya akan memperoleh salah satu raketnya.

"Saya agak terjebak di AS tapi mungkin saya suka terjebak di sini. Saya di sini bersama suami saya, yang kebetulan juga menjadi pelatih kebugaran saya," katanya. "Ia berusaha membuat saya berolahraga.

"Satu-satunya yang kami lewatkan adalah berlatih tenis. Itu lah satu-satunya yang kami tidak lakukan saat ini."

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement