REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam tadi, apakah Anda sempat melihat langit? Jika langit tidak mendung atau tertutup awan, ada bulan purnama atau jamak disebut Supermoon, pada, Selasa (7/4) malam tadi.
Istilah supermoon dibuat pada 1979 oleh ahli astrologi Richard Nolle. Ini kemudian menjadi istilah yang semakin populer dalam beberapa dekade sejak itu. Supermoon terjadi ketika bulan sangat dekat dengan Bumi dan membentuk penuh objek seperti purnama.
Kedekatan bulan dengan Bumi, secara alami, membuatnya terlihat sangat dekat dan sangat terang, bahkan diperkirakan hingga 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama pada titik terjauh dari planet manusia
Supermoon kali ini juga dijuluki sebagai bulan merah muda. Adakah warna merah muda disana? Tentu tidak. Supermoon yang muncul pada April sering dihubungkan dengan bunga mekar di awal musim semi Phlox subulata, bunga liar merah muda asli yang ada Amerika Utara bagian timur. Bunga liar umumnya disebut merayap phlox atau lumut phlox dan juga dikenal dengan nama moss pink (lumut merah muda).
Dari tiga supermoon yang muncul pada 2020, supermoon malam tadi merupakan supermoon terbesar dan tercerah. Hal ini lantaran posisi Bulan berada terdekat dengan Bumi. Supermoon berikutnya, diperkirakan akan berlangsung pada 7 Mei, atau satu bulan setelahnya.