REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Selama kegiatan belajar mengajar (KBM) ‘dirumahkan’, siswa-siswi SMK di Jawa Tengah telah memproduksi 2.500 alat pelindung diri (APD) dan 2.150 masker. Karya mereka disalurkan untuk membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dalam mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekola (MKKS) Jateng, Samiran mengungkapkan, masa belajar di rumah akibat pandemi Covid-19 telah dimanfaatkan oleh siswa- siswi SMK di Jateng. Melalui instruksi Dinas Pendidikan dan MKKS Jateng, siswa-siswi SMK di daerah ini digerakkan membuat APD dan masker.
Ide dasarnya karena peralatan pendukung kesehatan berupa APD dan masker itu sangat dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam upaya mencegah dan menanggulangi pandemi Covid-19. Hasilnya cukup membanggakan, tak kurang 2.500 APD dan 2.150 masker telah dihasilkan siswa-siswi SMK tersebut.
“Inilah yang karya siswa-siswi dan kami sumbangkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng melalui gubernur Jateng, hari ini,” jelasnya, saat menyerahkan bantuan APD dan masker produksi siswa- siswi SMK di Jateng, di Wisma Perdamaian, Semarang, Rabu (8/4).
Ia juga menjelaskan, untuk memproduksi APD dan masker ini, melibatkan siswa-siswi jurusan Tata Busana sejumlah SMK di Jateng. Dalam memberdayakan mereka, MKKS berkoordinasi dengan tiap-tiap dinas pendidikan di daerah agar ikut membantu penanganan wabah Covid-19, melalui produksi APD dan masker.
Anggaran yang digunakan untuk pembuatan APD dan masker itu memanfaatkan dana tanggap bencana di MKKS sebesar Rp 70 juta. Selain APD dan masker yang diserahkan ini, para siswa-siswi SMK itu akan terus memproduksi bagi pemenuhan kebutuhan di Jateng selama kegiatan belajar dirumahkan.
Nantinya jika kebutuhan APD serta masker untuk Jateng sudah terpenuhi, produksi siswa-siswi SMK ini juga akan disalurkan sebagai bantuan sarana pendukung kesehatan kepada daerah lain. “Sudah banyak daerah seperti Kalimantan, Palembang, serta Jakarta yang meminta bantuan APD dan masker dari kami,” tambah Samiran.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengungkapkan sangat bangga dengan kepedulian para pelajar SMK di daerahnya. Mereka, Jurusan Tata Busana dan sudah bisa menjahit, tergerak untuk berpartisipasi membantu pemerintah dengan memproduksi alat yang memang sangat dibutuhkan saat ini.
Menurutnya, ini merupakan pola pembelajaran yang bagus, selain bisa melakukan praktik langsung, para siswa SMK tersebut sekaligus berkontribusi dalam membantu pemerintah dalam mencukupi kebutuhan APD dan masker. “Saya lihat hasilnya juga sudah bagus, tinggal ditingkatkan baik kualitas dan kuantitasnya,” jelasnya.
Gubernur juga sangat sepakat apabila kebutuhan APD dan masker di Jateng memang telah terpenuhi, maka produk tersebut bisa didonasikan kepada daerah lain yang masih sangat membutuhkan. Ia mencontohkan, Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya seperti Tangerang, Bogor, Bekasi, dan daerah lain memang sangat membutuhkan bantuan.
Menurutnya, baik juga jika karya ini dikirim ke provinsi lain umpama DKI atau Bodetabek. “Ini memang bukan persoalan berapa jumlahnya, melainkan ini nilai-nilai kemanusiaan yang harus kita semai dan tanamkan kepada anak-anak kita, sebagai upaya untuk membangun karakter bangsa yang mengembangkan gotong royong dan saling membantu,” tegasnya.
Tak lupa, Ganjar juga mendorong agar momentum belajar di rumah ini benar-benar dimanfaatkan para siswa untuk melakukan hal-hal yang positif. Ia juga mendorong siswa SMK yang ada di rumah dapat dibimbing untuk berjualan dan menjadi pengusaha masker atau APD dengan memanfaatkan peluang tersebut.
Ini merupakan bentuk memotivasi orang nomor satu di Jateng tersebut agar karya siswa- siswi ini juga bisa memberikan manfaat lebih. “Silakan dijual, kalau memang karya siswa-siswi ini ingin diberdayakan lagi, jadi bisa mengasah keterampilan sekaligus juga melatih mereka berwiraswasta,” tambahnya.
Sementara itu, selain menerima bantuan APD dan masker dari MKKS Jateng, dalam kesempatan ini, gubernur juga menerima bantuan berupa tandon air bersih dari PT MPOIN dan 15 ribu liter alkohol 70 persen dari PT Indo Acidatama.