REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permintaan daging ayam diakui peternak mengalami penurunan di tengah pembatasan sosial imbas wabah virus corona. Di sisi lain, over suplai produksi ayam dalam negeri masih terjadi. Situasi itu membuat harga ayam di tingkat peternak terus tertekan dan menimbulkan kerugian.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia wilayah Jawa Barat, Mukhlis, menuturkan, harga livebird atau ayam siap potong sempat anjlok hingga Rp 5.000 per kilogram hingga Ahad (5/4) lalu. Ia menyebut, permintaan di pasar tradisional turun hingga 40 persen dan membuat penumpukan stok.
Di sisi lain, industri hotel, restoran, dan katering (horeka) banyak yang melakukan penutupan sementara. Situasi itu secara langsung mengurangi permintaan daging ayam dari peternak rakyat.
"Saat ini harga baru naik sedikit sekitar Rp 12.000 - Rp 15.000 per kilogram karena pabrikan (perusahaan integrator) setop produksi ayam," kata Mukhlis kepada Republika.co.id, Rabu (8/4).