REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memaksimalkan transformasi digital yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina sepakat bekerja sama dengan salah satu perusahaan teknologi multinasional, Microsoft.
Disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Tohir, kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (8/4).
Menurut Nicke, kerja sama ini sejalan dengan digital transformation initiative yang dicanangkan oleh Pertamina tahun ini dan sejalan dengan ICT roadmap yang sudah dicantumkan di dalam RJPP 2020-2024.
"Ada empat hal yang menjadi fokus kerja sama ini. Pertama, kita akan melakukan asset integration management. Jadi pendataan aset kita dari hulu ke hilir akan diintegrasikan. Contoh, di hulu kita memiliki 61 WK yang beroperasi, tentu ini ribuan sumur. Nah, kita akan coba integrasikan dengan Internet of Things (IOT) agar setiap aset hulu terpantau sehingga bisa memonitor kegiatan operasional di lapangan secara terintegrasi," ujarnya.
Nicke juga mencontohkan transformasi digital di pengolahan dan pendistribusian. "Kita integrasikan transformasi digital di kilang dengan satu data yang sama dan preventive maintenance sehingga produksinya bisa meningkat. Demikian juga dengan infrastruktur hilir, seperti di Shipping sehingga kita bisa memonitor pergerakan kapal. Kita bisa meminimalkan antrian yang terjadi dan memaksimalkan pengiriman tepat waktu," tambahnya.
Fokus kedua adalah tentang digitalisasi transformasi organisasi Pertamina sebagai perusahaan. “Bersama Microsoft, kita akan mendigitalisasi proses bisnis di dalam organisasi. Jadi kita akan menerapkan data center initiate dan modernisasi aplikasi yang semuanya akan dirangkum dalam big data yang akan mempermudah manajemen dalam mengambil keputusan," ujar Nicke.
Ketiga, Pertamina bersama Microsoft akan meningkatkan keahlian dan budaya kerja sehingga terbentuk digital culture dan upskilling.
Keempat, Microsoft sepakat akan membuatkan cloud khusus untuk Pertamina Group. "Dalam hal ini Microsoft bekerja sama dengan banyak perusahaan. Jadi memungkinkan bagi Pertamina untuk bisa masuk ke global market place," katanya.
Nicke berharap, sebelum MOU berjangka waktu satu tahun ini selesai, Pertamina sudah memiliki roadmap untuk implementasi dan kolaborasinya. “Saya juga berharap kerja sama ini akan meningkatkan seluruh kinerja Pertamina yang akan menambah revenue dan meningkatkan efisiensi sehingga pelayanan kepada konsumen semakin bagus,” ucapnya.