Foto udara pekerja menjemur kain batik di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020). Menurut pekerja setempat, produksi batik menurun hingga 50-80 persen dikarenakan banyaknya pertokoan grosir batik di Jakarta yang menjadi pasar perajin tutup akibat dampak wabah virus Corona (COVID-19). (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
Foto udara pekerja menjemur kain batik di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020). Menurut pekerja setempat, produksi batik menurun hingga 50-80 persen dikarenakan banyaknya pertokoan grosir batik di Jakarta yang menjadi pasar perajin tutup akibat dampak wabah virus Corona (COVID-19). (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
Foto udara pekerja menjemur kain batik di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020). Menurut pekerja setempat, produksi batik menurun hingga 50-80 persen dikarenakan banyaknya pertokoan grosir batik di Jakarta yang menjadi pasar perajin tutup akibat dampak wabah virus Corona (COVID-19). (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
Pekerja menjemur kain batik di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (9/4/2020). Menurut pekerja setempat, produksi batik menurun hingga 50-80 persen dikarenakan banyaknya pertokoan grosir batik di Jakarta yang menjadi pasar perajin tutup akibat dampak wabah virus Corona (COVID-19). (FOTO : Antara/Harviyan Perdana Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pandemi memaksa toko grosir dan pasar pakaian jadi di Jakarta harus menutup sementara usahanya. Kondisi ini berimbas kepada pengrajin kain batik di daerah. Teramasuk di dalamnya perajin batik di Pekalongan, Jawa Tengah.
Menurut pekerja setempat, produksi batik menurun hingga 50-80 persen dikarenakan tutupnya pertokoan grosir batik di Jakarta ini.
sumber : Antara Foto
Advertisement