Jumat 10 Apr 2020 22:14 WIB

Dompet Dhuafa Distribusikan Paket Sembako Selama PSBB

DD menghadirkan layanan dakwah yang humanis

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Akbar
Penyerahan donasi berupa Alat Pelindung Diri (APD) melalui Dompet Dhuafa di wakili Lutfi Adhiyansyah Muftie (Founder dan CEO Ammana)- kiri dan Roby Suryadi-Kanan (Wakil Ketua Repon DD Cekal Corona).
Foto: Dompet Dhuafa
Penyerahan donasi berupa Alat Pelindung Diri (APD) melalui Dompet Dhuafa di wakili Lutfi Adhiyansyah Muftie (Founder dan CEO Ammana)- kiri dan Roby Suryadi-Kanan (Wakil Ketua Repon DD Cekal Corona).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi, Dompet Dhuafa (DD) mendistribusikan paket sembako selama pemberlakuan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta.

Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Imam Rulyawan mengatakan, secara umum DD melakukan distribusi paket sembako untuk masyarakat yang terdampak bencana corona.

"Paket sembako diberikan melalui jaringan relawan-relawan DD dengan menggandeng pengurus wilayah setempat dan warung-warung atau usaha-usaha masyarakat di sekitar tempat tersebut sebagai mitra pengadaan bahan-bahan paket sembako," kata Imam, Jumat (10/4).

Dompet Dhuafa juga menyediakan layanan pemulasaran jenazah bagi warga secara gratis. Layanan ini diberikan sesuai dengan standar operasional (SOP) penanganan kasus corona.

Imam mengungkapkan, DD menghadirkan layanan dakwah yang humanis sekaligus menyampaikan pesan semangat untuk bergotong royong dalam menghadapi kasus, dan aturan PSBB. Layanan dakwah ini menggunakan kanal digital hingga siaran radio.

"Dompet Dhuafa menyampaikan bantuan langsung tunai, suplai makan, sembako, pembelian produk pedagang kecil yang masih berjualan di fase PSBB," kata Imam.

Di samping itu, DD turut menginisiasi perencanaan program yang terstruktur dalam beberapa skema pemulihan ekonomi dari rakyat kecil atau mereka yang terdampak bencana dari pembatasan wilayah. Hal ini digalakkan, karena ekonomi menjadi sendi kehidupan masyarakat dalam melanjutkan keberlangsungan hidupnya.

Pertama, pola keberlangsungan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui penguatan aset, kualitas produk, dan akses pasar. Skema penguatan aset menyesuaikan dengan skala dan kesiapan unit bisnis UMKM, dapat dengan skema grant, qardul hasan atau investasi sosial.

Kedua, penguatan secara berskala pada produksi komoditas pangan dengan skema intensifikasi tata kelola lahan, dan penguatan akses pasar. Bentuk-bentuk yang dilakukan yakni pendampingan kelompok-kelompok produktif berdasar komoditas pertanian, peternakan, pesisir, kelautan sampai kepada industri kreatif.

Ketiga, dukungan penguatan kompetensi usaha melalui program vocational dan padat karya yakni melalui Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, sebagi bagian pembekalan pola ini.

"Konsep pola-pola tersebut dengan harapan bisa mendukung dan mewujudkan peradaban Indonesia baru melalui 'Coronanomic', yaitu Program pemberdayaan  ekonomi masyarakat berskala keluarga sebagai akibat dari Corona dan aturan-aturan PSBB yang saat ini digulirkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement