REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Sekelompok warga dan pemuda Komplek Sinar Pamulang Permai, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, mendirikan dapur umum di wilayahnya. Dapur umum didirikan berawal dari munculnya rasa kemanusiaan warga akan kepedulian sosial.
"Posko ini didirikan dari warga dan pemuda, karena merasa tersentuh juga banyak warga yang terkena dampak dari Covid-19 ini, terutama para pekerja harian, mereka mungkin dalam kondisi seperti ini tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, maka itu kami sediakan dapur umum," ucap warga yang juga inisiator Dapur Umum di Pamulang, Ami Prabowo, Ahad (12/4).
Posko dapur umum yang didirikan oleh pihaknya ada sejak sepekan yang lalu. Berbagai makanan yang terdiri dari berbagai macam lauk pauk telah disediakan di dapur umum ini. Tak hanya itu, makanan dan minuman tersebut juga dapat dinikmati secara gratis bagi yang membutuhkan.
Dapur umum ini hanya buka pada waktu siang dan malam hari. Hal itu karena disesuaikan dengan jam pada umumnya orang makan. Karena pada jam-jam tersebut mereka membutuhkan asupan tenaga untuk kembali lakukan pekerjaannya.
"Jadi kami sediakan makanan ini siang dan malam, jadi para warga yang ingin makan bisa makan bungkus atau bisa juga makan di tempat, kebanyakan mereka membawa pulang makanannya," jelas Ami.
Menurutnya, setidaknya dalam sehari terdapat puluhan masyarakat yang datang untuk makan. Namun kebanyakan para pekerja harian, seperti supir angkutan umum, pengendara ojek online dan lain sebagainya. Namun ada juga warga sekitar dan juga beberapa mahasiswa.
"Yang datang ada yang dari luar ataupun dalam komplek. Sehari bisa sampai 20 sampai 30 orang," jelasnya.
Dirinya melanjutkan, tidak ada batasan berapa pun masyarakat yang datang ke dapur umum akan dilayani dan diberikan makanan. Dirinya pun tidak khawatir bahan makanan yang disediakan akan habis.
"Untuk dananya kita dapat dari donasi. Kami juga menerima donasi dari manapun untuk dapur umum ini," jelas Ami.
Lebih lanjut, pihaknya berencana dapur umum akan tetap dibuka hingga tiga hari sebelum lebaran Idul Fitri. Setelah idul fitri, kemungkinan dapur umum akan dibuka kembali melihat situasi dan kondisi.
Salah satu pengemudi ojek daring yang ditemui, Agung (35 tahun) mengungkapkan rasa terimakasih kepada pemilik dapur umum tersebut. Menurutnya adanya dapur umum yang disediakan secara gratis ini telah meringankan kebutuhannya sehari-hari.
“Alhamdulillah, Alhamdulillah ada yang kasih bantuan kaya dapur umum gini, saya berterimakasih kepada pemilik, semoga diberikan pengganti sama Allah SWT,” jelasnya.
Lebih lanjut, sebelum adanya dapur umum dan kondisi pandemi seperti ini, Agung mengatakan hanya mengandalkan upah hasil bekerja sehari-hari. Namun, upah tersebut tak mencukupi untuk memenuhi kebutuhannya.
Adanya dapur umum ini, ia merasa sangat terbantu dan bahkan mengurangi sedikitnya beban hidup. Dirinya terkadang membungkus makanan untuk dibawanya ke rumah dan dihangatkan untuk keesokan harinya sebelum berangkat bekerja.