REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apabila seseorang diberi anugerah mendapatkan anak perempuan dari Allah, maka dalam mendidik anak perempuan terdapat keutamaan bagi orang tuanya Yakni, dapat menjadi penghalang dari api neraka.
Dikutip dari buku 'Mendidik Anak Perempuan dari Buaian hingga Pelaminan' dengan penulis Ishlahunnisa, disebutkan bahwa memiliki anak perempuan dan mendidiknya dengan baik memiliki banyak keutamaan, dan keistimewaan yang dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa ia berkata, "Ada seorang wanita masuk bersama dua anak perempuannya seraya meminta diberi sesuatu. Namun, aku tidak mendapati sesuatu untuk diberikan kecuali sebutir kurma. Aku berikan sebutir buah kurma tersebut kepadanya. Kemudia si Ibu itu membaginya kepada dua anaknya. Sementara ia sendiri tidak makan. Kemudian mereka keluar dan pergi."
Ketika Nabi shallallahu alaihi wasallam datang dan masuk kepada kami, aku beritahukan kisah ini kepadanya. Kemudian beliau berkata, "Barangsiapa yang diuji dengan mendapatkan anak perempuan kemudian ia berbuat baik kepada mereka (dengan mendidiknya) maka anak perempuan itu akan menjadi penghalang baginya dari sentuhan api neraka". (HR Bukhari dan Muslim).
An-Nawawi rahimahullah mengungkapkan kesepakatannya dengan Ibnu Baththal, "Sesungguhnya dinamakan ibtila' (ujian) karena pada umumnya mayoritas orang tidak menyukai anak perempuan. Kemudian syariat Islam datang melarang mereka dari perbuatan ini dan menganjurkan mereka untuk tetap melestarikannya dan tidak membunuhnya dengan menyebutkan pahala yang dijanjikan bagi siapa saja yang memperlakukannya dengan baik dan berusaha sabar menghadapinya".
Dalam Syarh Sunan At-Tirmidzi, Al-Iraqi rahimahullah mengatakan, "Ada kemungkinan yang dimaksud dengan ibtila’ di sini adalah ikhtibar (ujian). Maksudnya: barang siapa diuji karena anak perempuan, agar Allah melihat apakah ia tetap memperlakukannya dengan baik atau buruk".
Sedangkan yang dimaksud dengan "berbuat baik kepada mereka" adalah menjaga mereka dan memenuhi kebutuhan mereka. seperti nafkah, pakaian dan lainnya. Mengutamakan kondisi yang paling baik bagi mereka, mengajarkan kepada mereka apa saja yang harus mereka pelajari, mendidik mereka dan melarang mereka dari hal-hal yang tidak patut mereka lakukan.