Selasa 14 Apr 2020 18:55 WIB

Karawang Salurkan Bansos pada 93 ribu KK Terdampak Covid 19

Bantuan langsung tunai (BLT) Kementerian Sosial, akan dibagikan pada 24 April.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agus Yulianto
Warga membuka bantuan sosial (Bansos) yang diberikan bagi warga tidak mampu dan rentan akibat terdampak Covid-19. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Warga membuka bantuan sosial (Bansos) yang diberikan bagi warga tidak mampu dan rentan akibat terdampak Covid-19. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sebanyak 93 ribu KK yang terkena dampak Covid 19 di Kabupaten Karawang akan menerima bantuan langsung tunai (BLT) Kementerian Sosial, pada 24 April.

Menurut Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakshyari, masyarakat yang bisa menerima bantuan ini adalah masyarakat yang belum mendapat bantuan dari program pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan Penerintah lainnya.

"Tanggal 24 April sebesar 93 ribu rakyat yang belum mendapat bantuan PKH, BPNT Pemprov dan Pemkab Karawang, nanti sisanya dicover BLT dana desa," ujar Wabup Karawang dalam diskusi online dengan media, Selasa (14/3).

Sebelumnya Pemkab Karawang telah melakukan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi. Pada refocusing yang pertama, dana yang digelontorkan yakni sebesar Rp 14 miliar. Sedangkan pada refocusing kedua yang berlangsung saat ini, dana yang digelontorkan yakni sebesar Rp 109 miliar.

Dari sebanyak Rp 109 miliar sebagian besarnya disalurkan untuk insentif tenaga medis, tenaga kebersihan, dan tambahan krusial bagi pengadaan alat rapid test, swap test dan alat-alat kesehatan lainnya. Ini juga termasuk biaya Pemkab Karawang bagi pasien yang positif Covid19.

Sementara itu, sebanyak Rp 35 miliar dari alokasi dana tersebut disalurkan untuk bantuan sosial. Menurut Wabup, jumlah tersebut tidak cukup karena ada sebanyak 222 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sedangkan dana tersebut hanya dapat disalurkan ke sebanyak 25 ribu KK.

"Jadi akan ada refocusing APBD yang ketiga untuk menyempurnakan bantuan-bantuan agar tidak terjadi tumpang tindih di masyarakat nantinya," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengimbau, agar masyarakat Karawang tetap melakukan pembatasan jarak sosial agar terhindar dari infeksi covid 19. Dia juga mengimbau, agar masyarakat tidak melakukan penolakan pemakaman korban covid 19.

"Walaupun ada ODP dan PDP di Karawang juga jangan panik. Yang penting tetap social distancing," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement