Eiger memproduksi alat perlindungan diri (APD) yang akan didistribusikan secara gratis bagi pihak-pihak yang membutuhkan. (FOTO : Dok Eiger)
Petani memanen cabai rawit di Desa Tampojung Goa, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (15/4/2020). Dalam satu bulan terakhir harga cabai rawit di tingkat petani turun dari Rp30 ribu menjadi Rp5 (FOTO : ANTARA FOTO)
Sejumlah pedagang kecil menunggu pembeli di Pasar Manonda, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (15/4/2020). Omzet penjualan para pedagang kecil menurun drastis sebagai imbas dari pandemi COVID-19 (FOTO : BASRI MARZUKI/ANTARAFOTO)
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal Kota Tasikmalaya melakukan tera ulang timbangan milik pedagang di kantornya, Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Meskipun diimbau Work From Home (WFH) tengah wabah pandemi COVID-19, pelayanan tera ulang timbangan tetap berjalan di sejumlah pasar tradisional untuk menghindari kecurangan sekaligus memberikan perlindungan terhadap konsumen saat melakukan transaksi jual beli meskipun petugas hanya bisa melakukkan tera ulang sebanyak 20-30 tera per hari dari yang biasanya mencapai 100-200 tera ulang per harinya (FOTO : ADENG BUSTOMI/ANTARA FOTO)
Petugas Railink menunggu penumpang yang akan melakukan pengembalian tiket kereta api bandara Railink di Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara, Rabu (15/4/2020). Kereta Api Railink Bandara Kualanamu resmi berhenti beroperasi sementara hingga 31 Mei 2020 mendatang guna mendukung keputusan dan instruksi pemerintah dalam upaya mencegah penularan COVID-19 (FOTO : ANTARA FOTO)
Agen Manulife sedang mencoba aplikasi digital ePOS beberapa waktu lalu. Hingga Senin (13/4) Manulife Indonesia telah membayarkan klaim terkait COVID- 19 dengan total senilai Rp 1,6 miliar lebih. Klaim tersebut mencakup klaim rawat inap rumah sakit, manfaat meninggal dunia serta tambahan manfaat perlindungan COVID-19 sebagai komitmen Manulife untuk keluarga Indonesia saat pandemi COVID-19. (FOTO : Dok Manulife)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Eigerindo MPI (Eiger) juga untuk sementara waktu mengalihfungsikan lini produksi manufaktur untuk membuat alat pelindung diri (APD). APD ini akan didonasikan gratis kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
CEO PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI), Ronny Lukito menyampaikan, melalui program #EIGERSHARE, APD yang diproduksi berupa baju hazmat (cover-all suit) dan pelindung wajah (face shield) serta masker kain nonmedis. APD itu nantinya akan dibagikan gratis kepada pihak yang membutuhkan.
Ia menjelaskan, pada tahap awal Eiger akan memproduksi sebanyak 5.000 unit baju hazmat dan 2.000 unit pelindung muka. "Kami pun memproduksi 50 ribu lembar masker kain nonmedis yang akan dibagikan secara gratis kepada para pekerja informal yang membutuhkan," ujar Ronny dalam siaran persnya, Rabu (15/4). Berikut berita foto lintas ekonomi dan bisnis selengkapnya.
sumber : Republika, Antara
Advertisement